Tolak Program Tapera, Buruh Lakukan Ini di Istana Negara

Tolak program Tapera, buruh lakukan ini di Istana Negara --Tapera.go

"Permasalahan lain adalah dana Tapera rawan dikorupsi, serta ketidakjelasan dan kerumitan pencairan dana," ungkapnya.

Selain aksi menolak PP Tapera, ada sejumlah isu lain yang diangkat dalam aksi demontrasi ini.

BACA JUGA:Pj Bupati Bengkulu Tengah Minta OPD Bayar Pajak Kendaraan Dinas

BACA JUGA:Pilgub Bengkulu 2024: 5 Cagub, 1 Jalur Perseorangan

Diantaranya, Tolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahal, Tolak KRIS BPJS Kesehatan, Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, dan Hapus OutSourching Tolak Upah Murah (HOSTUM). 

Iqbal mengatakan, UKT jadi isu penting bagi para buruh.

Mengingat, banyak anak ataupun saudara yang mengalami kenaikan UKT yang begitu tinggi meski sudah ada perintah membatalkan kenaikan UKT. 

Padahal, menurut dia, pendidikan ini merupakan slaah satu jalan menuju kehidupan yang lebih baik bagi para buruh.

BACA JUGA:Realisasi PAD Pajak Daerah Mencapai Rp 1,9 Miliar

BACA JUGA:Tips Biar Kalian Lebih Berani Menghadapi Orang

Namun, kini menjadi beban yang menghimpit akibat UKT yang mahal.

“Akibatnya, bagi anak-anak buruh, mimpi untuk meraih pendidikan tinggi menjadi semakin sulit dengan biaya yang terus melambung,” sambungnya.

Sementara, terkait Kamar Rawat Inap Standar (KRIS), buruh berpendapat kebijakan ini justru menurunkan kualitas layanan kesehatan dan akan semakin memperburuk pelayanan di rumah sakit yang sudah penuh sesak.

Oleh karena itu, para buruh menuntut pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan memastikan pelayanan kesehatan yang adil dan layak bagi seluruh rakyat. 

 Penolakan terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja juga akan kembali disuarakan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan