5 Titik Pasar Murah di Mukomuko Ini Tawarkan Selisih Harga hingga Rp10 Ribu, Dibuka Sampai 13 Juni
PANTAU: Wakil Bupati Mukomuko Wasri dan Kadis PerindagkopUkm saat melihat ketersediaan barang. FIRMANSYAH/RB--
“3 lokasi Pasar Murah sengaja kita selenggarakan di Ipuh karena wilayah kecamatan ini memiliki jumlah penduduk yang paling padat dari Kecamatan lainnya, dan kenaikan harga memang lebih tinggi diwilayah ini,” ujarnya.
Adapun kebutuhan pokok yang disiapkan, seperti telur ayam yang dijual dengan harga Rp44 ribu per karpet, sedangkan di pasaran saat ini harganya Rp57 ribu per karpet.
BACA JUGA:Tidak Serentak 3.292 ASN Terima Gaji 13, Baru 4 OPD Pencairan
BACA JUGA:Kajian Risiko Bencana Rampung, BPBD Mulai Susun Dokumen Kontinjensi Gempa dan Tsunami
Minyak goreng Rp14 ribu per kg, sedangkan dipasaran Rp17 ribu per kg.
Bawang dengan harga Rp35 ribu sedangkan di pasaran harganya Rp 45 ribu.
Gula pasir Rp14 ribu sedangkan di pasaran harganya Rp17 ribu, beras SPHP 5 kg Rp 65 ribu sedangkan di pasaran Rp 68 ribu.
Sedangkan harga cabe merah Rp65 ribu sedangkan dipasaran Rp70 ribu.
“Kita siapkan seluruh kebutuhan masyarakat ini yang boleh dibeli namun tidak untuk dijual kembali. Berkaitan dengan harga cabai memang saat ini masih tinggi karena petani belum banyak yang panen,” jelasnya.
Lanjutnya, memang sebeblumnya keinginan Pemkab Mukomuko melaksanakan Pasar Murah di 15 wilayah kecamatan.
Namun hal tersebut bukan hal yang mudah, karena butuh tenaga dan biaya banyak.
Yang menjadi permasalahan sekarang ini, dukungan dana atau anggaran untuk mengelar pasar murah dari daerah tidak ada maka dari itu bantuan dana operasional meminta ke Bank Indonesia.
Namun meskipun demikian, Nurdiana optimis pasar murah yang dilaksanakan ini sedikit banyak berdampak positif bagi masyarakat.
“Meskipun hanya dibeberapa lokasi kami rasa ini sudah cukup dengan keterbatasan yang ada, di mana dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” sampainnya
Nurdiana menyampaikan, Pasar Murah ini untuk menekan inflasi maka dari itu harus digelar.