PMJB Seluma Diharapkan Bersinergi Dengan Pemkab Seluma
USAI PELANTIKAN: PMJB Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Seluma bersama Bupati Seluma dan jajaran.--Zulkarnain Wijaya/RB
SELUMA, KORANRB.ID - Pengurus Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB) Kabupaten Seluma periode 2024-2029, secara resmi dikukuhkan dan dilantik langsung oleh Ketua PMJB Provinsi Bengkulu Dr. Yanto, SH. MH.
Prosesi pelantikan Pengurus PMJB Seluma berlangsung pada Jumat 14 Juni 2024 siang di Gedung Daerah Serasan Seijoan Kabupaten Seluma.
Dalam kesempatan itu Yanto yang juga Hakim Agung Mahkamah Agung (MA), berpesan agar PMJB Seluma dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma.
Untuk diketahui, Ketua PMJB Seluma yang baru Wandi, S.Sos terpilih secara aklamasi menggantikan Suparto.
BACA JUGA:KPU Seluma Butuh 581 Pantarlih, Buruan Daftar!
Terbentuknya kepengurusan PMJB Seluma periode 2024-2029 ini, setelah sebelumnya dilakukan musyawarah pada tanggal 8 April 2024.
Wandi yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Seluma diharapkan dapat melanjutkan visi misi PMJB yakni menyatukan masyarakat Jawa di Kabupaten Seluma dan bersinergi dengan Pemkab Seluma dalam upaya membangun daerah lebih baik.
"Harapannya PMJB menjadi wadah masyarakat Kabupaten Seluma dalam membantu membangun daerah. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, orang Jawa tidak boleh neko-neko (Aneh aneh,red),” ujar Yanto
Di bagian lain, Yanto yang pernah menjabat Ketua Pengadilan Negeri Tais tahun 2009-2012 ini menyampaikan khusus terkait Pilkada serentak tahun ini, masyarakat Jawa untuk senantiasa bersama-sama menjaga situasi Kabupaten Seluma tetap kondusif.
BACA JUGA: Pemkab Kepahiang Kurban 4 Ekor Sapi Tahun Ini
Anggota PMJB Kabupaten Seluma harus menjadi contoh yang positif di tengah masyarakat Kabupaten Seluma.
“Jadilah anggota PMJB yang baik dan bermanfaat.
Saya berharap masyarakat Jawa terapkan prinsip Ki Hajar Dewantara, yakni mampu membuat tentram dengan masyarakat disekitarnya," ucapnya.
Selain itu juga, anggota PMJB diharapkan bisa mewariskan kesenian Jawa dan budaya asli dari leluhurnya, agar tak sampai sirna.