Hingga Mei, Penyakit Diare di Kabupaten Lebong Mencapai 612 Kasus
SAMPAIKAN: Kabid P2P, Dinkes saat menyampaikan jumlah kasus diare per Mei 2024.--FIKI/RB
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Serahkan 2 Ekor Hewan Kurban untuk 2 Masjid di Kota Bengkulu
"Tentunya selain lingkungan, diri kita juga harus melakukan pola hidup sehat," tambahnya.
Terlebih, salah satu faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan dan perilaku yang dilakukan manusia.
Lingkungan yang tidak bersih dan perilaku yang biasanya yang bersumber dari makanan yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus.
Begitu pula dengan cara mengelola atau mendapatkan makanan tersebut.
BACA JUGA:Kabupaten Lebong Hanya Kebagian Jatah 2 Kuota Beasiswa STTD 2024
"Makan yang akan di konsumsi itu diperhatikan kebersihannya. Jika ingin mengkonsumsi buah-buahan dicuci terlebih dahulu," imbuhnya.
Karena banyak sekali ditemukan vaktor seperti lalat buah yang dapat mengkontaminasi makanan.
Sehingga pada saat lupa mencucinya, kuman tersebut bisa masuk ke dalam tubuh.
Meski begitu, penanganan penyakit ini bisa dilakukan secara mandiri sebelum ke rumah sakit.
Jika sudah terjadi lebih dari 3 kali BAB maka harus banyak minum air putih atau membuat larutan gula garam sendiri seperti yang didapatkan di rumah. Hal itu bertujuan untuk mengganti cairan tubuh.
"Jika sudah makan obat secara mandiri, tetapi tidak sembuh. Maka harus segera ke dokter ataupun ke Puskesmas," tutupnya.