Dampak Buruk Konsumsi Daging Sapi Berlebihan, Bisa Picu Penyakit Berbahaya

Reporter: Jery Yasprianto |

Editor: Ade Haryanto |

Selasa , 18 Jun 2024 - 11:24

Dampak Buruk Konsumsi Daging Sapi Berlebihan, Bisa Picu Penyakit Berbahaya--Disway

dampak buruk konsumsi daging sapi berlebihan, bisa picu penyakit berbahaya                            koranrb.id - peringatan perayaan hari raya idul adha ini, menjadi momen umat islam di berbagai negara untuk menyantap daging sapi kurban. 
berbagai jenis olahan sapi pasti dimasak, mulai dari pindang, rendang, dendeng, bakso dan lainnya.
namun sebagian besar orang mungkin tak mengetahui dampak buruknya bagi kesehatan apabila mengonsumsi daging sapi berlebihan.
1. penyakit jantung
daging merah, seperti daging sapi, mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
baca juga:kenali ini 15 rempah yang berasal dari berbagai daerah di indonesia
konsumsi berlebihan lemak jenuh dan kolesterol ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. 
lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol ldl (kolesterol jahat) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
selain lemak jenuh, daging juga mengandung kolesterol tinggi. 
konsumsi kolesterol berlebihan dari makanan, termasuk daging merah, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
baca juga:12 tips mengolah daging kambing agar tidak amis
konsumsi daging sapi yang berlebihan juga telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat inflamasi dalam tubuh. 
inflamasi kronis dapat merusak arteri dan jantung serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. kanker
mengonsumsi daging merah yang berlebihan dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker usus besar. 
daging merah yang diproses juga diklasifikasikan sebagai karsinogen yang mungkin meningkatkan risiko kanker usus.
baca juga:portugal vs ceko, usia hanya angka bagi ronaldo dan pepe! tetap jadi andalan portugal
sebab daging merah, termasuk daging sapi, mengandung senyawa-senyawa tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar (kolorektal). 
senyawa ini termasuk pola siklik amina (heterosiklik amina), yang terbentuk ketika daging merah dipanggang atau dipanggang pada suhu tinggi. 
konsumsi daging merah yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel usus besar.
kemudian perlu diingat, proses pengolahan daging seperti pengasapan dapat menghasilkan senyawa-senyawa karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (pahs) dan amina heterosiklik, yang dapat meningkatkan risiko kanker. 
baca juga:masih lihat jemaah perempuan saat salat jumat ? ini hukumnya berdasarkan 4 mazhab dalam islam 
pahs ini dapat menempel pada daging selama proses pengasapan atau proses lain yang melibatkan asap.
3. diabetes tipe 2
makan daging merah yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. 
lemak jenuh dalam daging merah dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan tahap awal dari diabetes tipe 2.
4. obesitas
konsumsi daging dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan lemak, yang dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan dan obesitas. 
baca juga:siap-siap moge akan memiliki sim khusus, tes berbeda, akan lebih sulit
obesitas sendiri adalah faktor risiko untuk berbagai kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
5. penyakit ginjal
protein hewani yang tinggi dalam daging dapat memberikan beban tambahan pada ginjal, terutama jika seseorang memiliki riwayat masalah ginjal. 
konsumsi protein hewani yang berlebihan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.
baca juga:mengagetkan, ternyata ini loh daerah 'paling basah' di dunia, kok bisa ya?
6. masalah pencernaan
makan daging dalam jumlah besar bisa membuat sistem pencernaan terbebani.
daging merah yang sulit dicerna bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. 
selain itu, konsumsi daging merah yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit divertikular, yang merupakan kondisi di mana kantong-kantong kecil berkembang di dalam dinding usus.
7. resistensi antibiotik
banyak hewan ternak yang diberi antibiotik untuk mencegah atau mengobati penyakit. 
baca juga:6 penyebab kenakalan remaja yang umum ditemukan di indonesia, salah satunya film porno
konsumsi daging yang mengandung residu antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik pada manusia, yang membuat pengobatan infeksi bakteri menjadi lebih sulit.
meskipun daging merupakan sumber protein dan nutrisi penting, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang serius. 
untuk menjaga kesehatan yang optimal, disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah dan memilih pola makan yang seimbang dengan lebih banyak mengandalkan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein nabati lainnya. 
untuk mengurangi dampak buruk dari konsumsi daging sapi, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan.
baca juga:mercure bengkulu meriahkan liburan sekolah, gelar aktivitas seru dan paket kamar spesial 
memperbanyak konsumsi makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker serta menurunkan jejak karbon pribadi.
ada banyak produk pengganti daging sapi yang terbuat dari tumbuhan, seperti tempe, tofu, seitan, dan burger tanpa daging yang terbuat dari kedelai atau sayuran.
jika tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari daging sapi, memilih produk daging sapi yang berasal dari peternakan yang berkelanjutan dan lebih etis dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Minggu 7 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan