Bengkulu Masuk Ancaman La Nina, Ini Penyebab Hingga Daftar Daerah Rawan Bencana di Bengkulu Utara

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Fazlul Rahman |

Rabu , 19 Jun 2024 - 08:49

Bengkulu Masuk Ancaman La Nina, Ini Penyebab Hingga Daftar Daerah Rawan Bencana di Bengkulu Utara --Tri Shandy Ramadani

bengkulu masuk ancaman la nina, ini penyebab hingga daftar daerah rawan bencana di bengkulu utara                              koranrb.id – provinsi bengkulu masuk dalam provinsi yang terancam dampak curah hujan yang lebih tinggi atau la nina. 
la nina adalah fenomena alam yang menyebabkan penurunan suhu permukaan laut yang membuat udara terasa lebih dingin dari biasanya. 
hal ini berdampak meningkatnya curah hujan lebih tinggi dari rata-rata. 
la nina diperkirakan akan mulai terjadi puncaknya juli hingga agustus atau september mendatang.
namun curah hujan akan tetap tinggi hingga akhir tahun mendatang, bahkan provinsi bengkulu masuk dalam curah hujan tinggi hingga november mendatang.
baca juga:belum pungut retribusi ptm muara aman, begini penjelasan disperindagkop lebong
baca juga:sudah lama epilepsi, keluarga tolak jenazah diautopsi 
dalam prakiraan badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (bmkg), la nina terjadi hingga fase akhir pada akhir tahun mendatang. 
provinsi bengkulu sendiri diperkirakan akan mendapatkan dampak pada bulan november mendatang. 
provinsi bengkulu masuk dalam daerah akan terdampak la nina november mendatang bersama aceh, sumatera utara, sumatera barat dan riau. 
berikutnya ada juga bangka belitung, jawa barat, jawa tengah, kalbar, kalteng, kalimantan timur, kalimantan utara, nusa tenggara barat, sulsel, sulbar, papua barat daya, papua barat dan papua selatan. 
salah satu dampak dari la nina adalah bencana yang terkait dengan air. 
diantaranya adalah banjir, tanah longsor hingga kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh banjir atau bencana tanah longsor tersebut. 
baca juga:daging kurban di lebong aman konsumsi
baca juga:7 pejabat pensiun, 4 pns ajukan pindah ke luar kabupaten lebong
salah satu daerah kabupaten yang rawan banjir dan bencana yang disebabkan oleh air adalah kabupaten bengkulu utara. 
selain ada kota bengkulu yang juga menjadi langganan banjir saat curah hujan meningkat dari biasanya.
di bengkulu utara ada beberapa titik kecamatan yang rawan terjadi bencana jika curah hujan tertinggi diantaranya. 
1. kecamatan air besi 
sebagian besar desa-desa di kecamatan air besi menjadi titik desa yang rawan terjadi banjir. 
terutama desa-desa yang berada di sepanjang sungai air besi. 
baca juga:daging kurban di lebong aman konsumsi
baca juga:7 pejabat pensiun, 4 pns ajukan pindah ke luar kabupaten lebong
kawasan sungai air besi memang sudah sangat sempit dan biasanya terjadi luapan air sungai saat curah hujan meningkat hingga terjadinya banjir. 
berkaca dari beberapa kejadian banjir di kecamatan air, saat banjir terjadi bukan hanya merendam rumah warga dan fasilitas umum dan pendidikan. 
namun juga akses jalan ikut tertutup saat banjir terjadi. 
ancaman ini bisa mungkin kembali terjadi jika la nina menimpa bengkulu utara. 
2. kecamatan batik nau 
kecamatan batik nau juga menjadi salah satu daerah yang rawan terjadi banjir yang juga berasal dari luapan sungai. 
kecamatan batik nau terdapat sungai bintunan yang juga biasanya meluap saat curah hujan tinggi hingga terjadi banjir. 
baca juga:hut ri, kodim bsk turnamen sepak bola se sumbagsel hadiah rp75 juta
baca juga:bupati gusnan perbolehkan rumah dinas jadi penampungan warga sakit
sama seperti di kecamatan air besi, jika banjir terjadi juga bisa menutup akses jalan di kecamatan batik nau. 
lebih parah lagi ancaman tertutupnya akses jalan tersebut adalah akses jalan lintas barat yang merupakan penghubung provinsi bengkulu – sumatera barat (sumbar). 
3. ketahun
kecamatan ketahun terutama desa giri kencana juga menjadi daerah yang rawan banjir. 
ini lantaran desa giri kencana menjadi daerah yang padat penduduk dengan sanitasi yang tidak cukup baik.
banjir yang terjadi biasanya karena luapan air yang masuk ke kawasan pemukiman akibat buruknya sanitasi. 
4. kota arga makmur 
kota arga makmur juga masuk dalam daftar daerah yang rawan banjir. 
baca juga:lama rusak, jalan fatmawati 60 meter diperbaiki dengan anggaran rp 450 juta apbd 2024
baca juga:pencapaian inflasi masih terkendali, hasil konsistensi kebijakan moneter dan sinergi pengendalian inflasi
terutama di pusat-pusat kota yang juga terdapat aliran sungai yang biasanya meluap saat terjadi peningkatan curah hujan terutama jika la nina terjadi. 
5. tanjung agung palik 
jika empat kecamatan merupakan daerah yang rawan terjadi bencana banjir jika curah hujan meningkat. 
untuk kecamatan tanjung agung palik lebih cenderung terjadi bencana tanah longsor. 
bahkan saat ini masih terdapat titik-titik pasca longsor yang terjadi awal tahun lalu yang belum mendapatkan penanganan maksimal. 
terkait kerawanan tersebut, kepala badan penanggulangan bencana daerah bengkulu utara eka hendriyadi, sh, mh menerangkan jika bpbd memang sudah menerima informasi terkait dengan ancaman la nina untuk provinsi bengkulu.
bahkan mulai juni mendatang diprakirakan jika curah hujan di bengkulu utara sudah mulai meningkat dibandingkan biasanya. 
“maka saat ini kita meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan penanganan bencana daerah, terutama dampak yang mungkin terjadi jika terjadi peningkatan curah hujan,” terangnya. 
baca juga:1.050 hewan kurban disembelih di idul adha, sisa stok 1.627 ekor
baca juga:kemenperin terus lakukan penguatan industri halal sebagai langkah percepatan akses ke pasar halal global
ia juga akan berkoordinasi dengan camat dan kepala desa di titik-titik rawan terjadi banjir. 
hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya korban jiwa dan meminimalisir korban material atau harta masyarakat. 
“selain memang langkah penanganan juga kita siapkan semaksimal mungkin, karena bencana yang terkait peningkatan hujan tidak bisa kita hindari, namun kita bisa meminimalisir dampak yang muncul,” pungkas eka.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu Senin, 8 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan