Ternyata Ini Macam Bentuk Atap Rumah Adat di Indonesia, Serta Bahan yang Sering Digunakan

Ternyata Ini Macam Bentuk Atap Rumah Adat di Indonesia, Serta Bahan yang Sering Digunakan--

Untuk atap tradisional Minangkabau di Sumatera Barat memiliki bentuk melengkung yang khas, menyerupai tanduk kerbau yang melengkung ke atas. Atap ini biasanya terbuat dari sirap (ijuk atau daun rumbia) yang disusun rapat.

Kemudian ada juga dari Sumatera Barat atap rumah gadang, adalah atap tradisional Minangkabau yang digunakan pada rumah adat mereka.

Atap ini tinggi dan melengkung dengan ujung yang menjulang tinggi ke atas, sering kali menunjukkan status dan kekayaan keluarga.

BACA JUGA:Diterpa Isu Pemain Titipan, Artis Darius Sinathrya Curhat Soal Anaknya di Timnas U16

BACA JUGA:Buruan Guys! Polytron Lelang Motor Listrik Mulai Rp1 Jutaan di PRJ, Solusi Mobilitas Hijau

Selain berbagai bentuk ternyata atap rumah di Indonesia juga tidak terdiri dari satu jenis bahan saja dimana menyesuaikan kebutuhan, ekonomi dan preferensi pribadi.

Seperti atap sirap, dimana menjadi salah satu bahan atap tradisional dan sering dijumpai di rumah-rumah lama di pedesaan.

Terbuat dari bahan alami seperti ijuk atau daun rumbia yang diatur rapat membentuk lapisan atap yang kuat. Kelebihannya adalah tahan terhadap panas dan hujan, serta memberikan kesan alami pada bangunan.

Kemudian ada atap genteng yang sempat menjadi pilihan populer di seluruh Indonesia.

Ada beberapa jenis genteng yang umum digunakan, seperti genteng beton yang tersedia dalam berbagai bentuk dan warna, genteng beton tahan lama dan relatif mudah dalam perawatannya.

BACA JUGA:CSR Idul Adha dari Epson, Sebar Daging Kurban untuk Masyarakat di Sejumlah Kota

BACA JUGA:Tidak Perlu Minta Pelet Dukun, Ikuti Cara Ini untuk Taklukan Hati Wanita

Genteng Keramik yang biasanya lebih mahal daripada genteng beton, genteng keramik menawarkan pilihan estetika yang lebih luas dan kekuatan yang baik.

Barulah yang terakhir genteng metal yang lebih ringan dan tahan lama, genteng metal cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi dan membutuhkan perawatan minimal.

Selanjutnya untuk gaya arsitektur yang ramah lingkungan dan bernuansa alami, atap bambu menawarkan penampilan yang unik dan bisa dikombinasikan dengan bahan lain seperti genteng atau seng.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan