Jangan Ngaku Kader HMI Kalau Belum Nonton Film Ini, Lafran Pane Sudah Tayang di Bioskop

Reporter: Sumarlin |

Editor: Sumarlin |

Sabtu , 22 Jun 2024 - 07:45

LAFRAN: Film Lafran Pane sudah tayang di bioskop-bioskop di tanah air.-foto: screenshot disway.id/koranrb.id-

Bukan pula melihat dirinya sebagai Mendagri atau Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI.

Tetapi karena Lafran Pane merupakan tokoh yang membawa inspirasi dan harus dihargai sebagai pahlawan nasional.

Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia yang turut mengikuti nobar menjelaskan film Lafran Pane merupakan film perdana produksi keluarga besar Majelis Nasional KAHMI bekerja sama dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio.

Proses produksi film tersebut harus memakan waktu tujuh tahun.

"Proses pembuatannya selama tujuh tahun itu diinisiasi oleh Bang Akbar Tandjung. Bang Akbar Tandjung memerintahkan kita untuk membuat buku tentang biografi dan berkembang menjadi film," ungkapnya.

jangan ngaku kader hmi kalau belum nonton film ini, lafran pane sudah  tayang di bioskop                             koranrb.id – film lafran pane sudah mulai ditayangkan di bioskop.
para kader himpunan mahasiswa islam (hmi) sepertinya harus nonton film ini agar tahu bagaimana perjuangan dan perjalanan hidup pendiri hmi itu.
film tersebut menceritakan sosok perjuangan lafran pane (diperankan dimas anggara) dalam mendirikan organisasi hmi, 5 februari 1947.
ia juga termasuk salah satu tokoh pergerakan pemuda.
kala itu lafran merasa perjuangan mahasiswa islam harus diwadahi.
baca juga:ppdb sd 24 juni, smp 1 juli, ancam polisikan pelaku pungli ppdb
baca juga:rekomendasi golkar menguat ke rohidin, putusannya agustus nanti
ia ingin mahasiswa islam bergerak secara independen dan tidak berafiliasi degan partai politik.
lafran ingin mahasiswa islam memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa demi tegaknya negara indonesia.
sebelumnya, film ini sempat tertunda penayangannya karena pandemi covid-19.
akhirnya, kamis 20 juni 2024 film sudah tayang di bioskop-bioskop di berbagai provinsi di indonesia.
lafran pane juga merupakan pahlawan nasional yang berjuang pada awal masa kemerdekaan indonesia. 
dalam film ini menceritakan kisah dan perjalanan hidup lafran pane dan perjuangannya dalam mendirikan hmi yang merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di indonesia.
perjalanan hidup lafran dimulai dari tapanuli selatan, sumatera utara.
baca juga:5 psk eks terminal pekan sabtu kota bengkulu diamankan, ngaku kerja di laundry, dinsos lakukan asesmen
baca juga:target pemutihan pajak di provinsi bengkulu sasar 4.000 kendaraan, bpkd terjunkan samling
lafran lalu ke jakarta hingga yogyakarta, membentuk pandangannya tentang perjuangan dan idealisme. 
lafran memiliki keyakinan kuat bahwa prinsip hidup harus diperjuangkan.
itu menjadikannya punya visi besar dalam memperjuangkan indonesia.
lafran pane pernah ditahan semasa pendudukan jepang.
kala itu, dia membela peternak sapi. 
namun, kemudian dibebaskan setelah ayahnya menyerahkan bus sibual-buali sebagai kompensasi.
lafran pane kemudian aktif dalam pergerakan kemerdekaan.
baca juga:terancam punah! berikut 6 fakta unik bangau perut putih, bangau kekaisaran
baca juga:kerabat gajah! berikut 7 fakta unik hyrax batu, hewan pengerat
ia mendukung para pemuda yang mendorong proklamasi kemerdekaan oleh bung karno dan bung hatta.
selama masa kuliah di yogyakarta, lafran prihatin melihat muslim terpelajar yang terlalu terpengaruh oleh pemikiran sekuler dan melupakan ibadah. 
oleh sebab itulah mendorong lafran mendirikan hmi sebagai organisasi yang berjuang untuk islam dan indonesia.
ketika itu usahanya untuk mendirikan hmi tidak mudah.
apalagi kalah itu di tengah gejolak politik yang kuat.
hmi menghadapi penentangan dari organisasi massa islam yang sudah ada, serta resistensi dari kelompok sosialis.
tayangan perdana fim ini juga ditonton langsung menteri dalam negeri (mendagri) muhammad tito karnavian bersama sejumlah tokoh di djakarta theater, jakarta.
baca juga:nata-hafiz berjuang rebut rekom dpp 5 parpol, kpu mulai verfak dukungan riri-ujang
baca juga:adik gubernur berpeluang perkuat incumbent, pilihan lain mantan ketua dprd bengkulu selatan
tito mengatakan ia ingin membantu keinginan keluarga besar korps alumni hmi (kahmi) agar film ini bisa tersosialisasi di masyarakat.
"lafran pane adalah tokoh sejarah yang sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional dari presiden ri. itu adalah legitimasi yang sangat kuat sekali untuk membantu menyosialisasikan film ini," jelasnya saat menyampaikan sambutan sebelum film dimulai.
mendagri menyampaikan pihaknya akan menyosialisasikan film ini.
hal ini juga termasuk salah satu tugas kementerian dalam negeri (kemendagri) yakni mengangkat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, termasuk untuk menghargai para pahlawan.
"kami akan menyosialisasikannya lewat media-media sosial. kita juga akan sosialisasikan ke daerah," tegas mendagri.
ia juga mengaku hadir nobar film tersebut agar mendapatkan inspirasi dari sosok lafran.
baca juga:4 hari lagi pulang, barang jemah haji bengkulu tiba lebih dulubaca juga:plesetkan logo nu jadi ulama nambang, akun x dilaporkan ke polisi
tito menerangkan ia sudah membaca sosok lafran pane.
dengan nonton langsung, bisa membuat suatu narasi yang bisa mendorong masyarakat betul-betul menonton dan kepala-kepala daerah nanti membantu untuk mengajak nobar.
mendagri menegaskan rencana sosialisasi kepada kepala daerah untuk mengajak masyarakat menonton film lafran pane, bukan karena melihat oganisasi hmi.
bukan pula melihat dirinya sebagai mendagri atau ketua komisi ii ahmad doli kurnia tandjung sebagai koordinator presidium majelis nasional kahmi.
tetapi karena lafran pane merupakan tokoh yang membawa inspirasi dan harus dihargai sebagai pahlawan nasional.
koordinator presidium majelis nasional kahmi ahmad doli kurnia yang turut mengikuti nobar menjelaskan film lafran pane merupakan film perdana produksi keluarga besar majelis nasional kahmi bekerja sama dengan reborn initiative dan radepa studio.
proses produksi film tersebut harus memakan waktu tujuh tahun.
"proses pembuatannya selama tujuh tahun itu diinisiasi oleh bang akbar tandjung. bang akbar tandjung memerintahkan kita untuk membuat buku tentang biografi dan berkembang menjadi film," ungkapnya.