Hingga Juni, 29 Kasus Pneumonia di Kota Bengkulu, Joni: Semua Anak-anak

Pneumonia: Hingga Juni 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat temuan kasus Pneumonia sebanyak 29 kasus. DOK/RB--

Kemudian anak usia di atas 9 hingga dewasa 60 tahun dan satu kasus yang menyerang lansia di atas usia 60 tahun.

“Berdasarkan angka tahun ini dan tahun kemaren maka diharapkan ada penurunan,” terang Joni.

BACA JUGA:Universal Health Coverage Tahap 1 di Bengkulu Capai 99 Persen

BACA JUGA:Target Pemutihan Pajak di Provinsi Bengkulu Sasar 4.000 Kendaraan, BPKD Terjunkan Samling

Untuk itu, Joni mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk kembali menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

“Kita harus jaga kesehatan laksanakan protokol kesehatan jangan diremekan,” jelasnya.

Dilanjutkan Joni, jika ditemukan ditemukan anak-anak yang memiliki ciri-ciri terinfeksi saluran pernapasan atas maupun batuk dan pilek harus segera diobati dengan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk penanganan kasus Pneumonia dilakukan Dinkes melalui sejumlah Puskesmas di Kota Bengkulu secara terpadu sesuai dengan prosedur tetap terkait pengobatan Pneumonia.

“Jika ada yang terpapar segerah lakukan pengobatan di fasilitas  kesehatan terdekat,” ungkap Joni.

Sementara itu, pengobatan Pneumonia di Kota Bengkulu semua masyarakat sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program pemerintah, sehingga secara otomatis pengobatan tersebut dan penyakit lainnya gratis.

"Pneumonia disebabkan karena berbagai hal seperti microplasma, virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menyerang dari organ paru-paru aupelioli ada infeksi sehingga ada cairan di paru-paru sehingga menyebabkan sesak dan harus segera diobati karena ada infeksi," tutup Joni. 

Sekadar mengulas, sejak Januari hingga Desember 2023, Dinkes Kota Bengkulu mencatat temuan Pneumonia yang menyerah anak-anak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani menyebutkan hingga Desember telah menangani 86 kasus Pneumonia yang menyerang anak-anak.

Joni menjelaskan, efek yang ditimbukan dari Pneumonia terinfeksinya saluran pernapasan bagian atas yang menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan yang disebebkan infeksi.

“Ada cairan di paru-paru sehingga menyebabkan penderita sulit bernafas dan harus segera diobati karena ada infeksi,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan