Petani di Rejang Lebong Dapat Bantuan Benih dari Kementan, Antisipasi Dampak El Nino

BANTUAN: Sejumlah petani menerima bantuan alat dan benih padi dari Kementan.-foto: arie/koranrb.id-

KORANRB.ID - Dalam menghadapi fenomena El Nino yang diprediksi akan menimbulkan kekeringan dalam beberapa bulan ke depan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengambil langkah proaktif.

Kementan menyalurkan bantuan berupa alat mesin pertanian dan benih padi kepada petani di Kabupaten Rejang Lebong.

Bantuan ini bertujuan untuk mendukung para petani dalam mengatasi potensi masalah kekeringan yang dapat mengancam hasil pertanian mereka.

Kepala Tim Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Bengkulu, Kusmiyadi Dinata mengungkapkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang diluncurkan oleh Kementan bertujuan untuk memperluas area tanam padi di luar kebiasaan reguler sebagai antisipasi terhadap kondisi kekeringan yang disebabkan oleh El Nino.

Program ini merupakan bagian dari strategi Kementan untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan iklim yang ekstrem.

BACA JUGA:Pilkada Seluma: Arah 7 Parpol Tunggu Survei, 2 Tokoh Utama

BACA JUGA:Dorong Pemerintah Kirim Militer ke Palestina, Warga Bengkulu Gelar Aksi Demo Bela Palestina

"Bantuan yang kami berikan kepada petani di Rejang Lebong ini berupa lima unit mesin pompa air dan 400 kg benih padi gogo untuk tiga kelompok tani dengan luas lahan sasaran mencapai 10 hektare," ujar Kusmiyadi. 

Mesin pompa air tersebut diberikan khusus untuk lahan kering atau tadah hujan yang memiliki potensi air atau berada dekat dengan sumber air yang dapat dipompa.

Dengan adanya pompa air ini, diharapkan petani dapat tetap mengairi lahan mereka meskipun curah hujan menurun drastis selama periode El Nino.

Selain itu, benih padi gogo yang disalurkan juga merupakan varietas yang cocok untuk ditanam di lahan kering, sehingga dapat bertahan dengan curah hujan yang minimal.

"Padi gogo yang kami distribusikan adalah varietas lokal kuku balam dan sungut. Varietas ini memiliki keunggulan lebih tahan dibandingkan varietas padi gogo lainnya karena memiliki akar yang dalam sehingga tidak mudah roboh dan masa panennya hanya lima bulan. Dengan budidaya yang baik dan sesuai dengan anjuran, hasil panen bisa mencapai dua ton per hektare," jelas Kusmiyadi.

Kusmiyadi juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam budidaya padi gogo di Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA:Bisa Menjadi Haram, Berikut Alasan yang Membolehkan Penggalian Makam Berdasarkan Hukum Islam

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan