Jangan Lakukan Hal Ini di Malam Satu Suro!
UPACARA: Mencuci benda pusaka pada satu suro--Dispar kulonprogo
KORANRB.ID – Mungkin anda perna mendengar cerita satu suro, yang akan jatuh pada 1 Juli 2024 nanti.
Satu Suro merupakan salah satu hari penting dalam penanggalan Jawa yang memiliki nilai historis dan spiritual yang dalam.
Satu Suro berasal dari bahasa Jawa yang berarti satu bulan atau satu tahun, yang menandakan awal tahun baru dalam kalender Jawa.
Perayaan ini jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah, yang sering kali bertepatan dengan bulan Muharram dalam penanggalan Islam.
BACA JUGA:Klasemen Akhir Penyisihan Grup dan Jadwal Lengkap 16 Besar Euro 2024, Setelah Portugal Tumbang
Tradisi Satu Suro di Jawa memiliki akar yang kuat dalam kepercayaan lokal dan budaya Jawa yang kaya.
Satu Suro dianggap sebagai momentum untuk mengenang leluhur dan memulai tahun baru dengan penuh keberkahan.
Masyarakat Jawa percaya bahwa pada hari ini energi spiritual sangat kuat, dan mereka memanfaatkannya untuk melakukan berbagai ritual dan upacara turun-temurun.
Ritual yang dilakukan dapat berupa tirakatan, selamatan, atau doa bersama untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari yang Maha Kuasa.
BACA JUGA:Tembang Sinden Ternyata Sarat dengan Magis, Ini Penjelasannya
Di beberapa daerah di Jawa, Satu Suro dirayakan dengan upacara adat yang melibatkan seluruh masyarakat setempat.
Ritual umumnya dimulai di pagi hari dengan prosesi keagamaan di tempat-tempat ibadah atau pusaka-pusaka yang dianggap sakral.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bersama seperti pawai budaya, pentas seni tradisional, serta pasar malam atau festival kuliner khas Jawa.
Satu Suro mengajarkan pentingnya kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan koneksi spiritual dengan alam semesta.