Bupati Akui Replanting Kelapa Sawit Tak Ada Progres, Ini Permasalahannya

AKUI: Bupati Gusnan Mulyadi usai memberikan arahan terkait perkebunan kelapa sawit pada Dinas Pertanian--Foto: Dokumen.Koranrb.Id

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Progres program replanting kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan setiap tahun tidak mencapai target.

Bahkan program tersebut kerap bermasalah hingga ditangani oleh aparat penegak hukum.

Di Kabupaten Bengkulu Selatan sejak tahun 2021 lalu hingga tahun 2023 program replanting kelapa sawit  baru mencapai 1 ribu hektare.

Jumlah tersebut masih jauh dari target, karena target Direktorat Jenderal(Dirjend) Perkebunan Kementerian Pertanian RI menargetkan 1,5 ribu hektare setiap tahun.

Bupati Gusnan Mulyadi, SE MM mengungkapkan program replanting sawit Bengkulu Selatan masih jauh dari harapan. 

BACA JUGA:Bupati Gusnan Buka Konsultasi Publik RIPPARDA, Dia Beri Saran Kemajuan Wisata

BACA JUGA:Disapu Ombak Besar hingga Tenggelam, Satu Nelayan di Pantai Teluk Sepang Dinyatakan Hilang

Progres replanting kelapa sawit dari tahun ke tahun belum terbukti memenuhi target pemerintah pusat.

Padahal pemerintah sebut Gusnan mengakomodir kebutuhan usulan kelompok tani diberbagai wilayah Indonesia setiap tahun. Hal tersebut ditujukan pemerintah untuk mendorong ekonomi masyarakat.

"Replanting kita tidak ada progres. Data kita tidak akurat. Ini permasalahannya," kata Gusnan.

Menurut data Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, secara keseluruhan lahan sawit di Bengkulu Selatan 28.891 hektare. 

Dengan tanaman yang sudah menghasilkan 26.590 hektare. Dan tanaman belum menghasilkan 2.300 hektare.

Sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu Selatan per tahu sebesar 271.727.782 kilogram. Dengan rata-rata 14.161 ton per per hektare dalam setahun.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Diberhentikan Secara Tetap Oleh DKPP, Terbukti Asusila

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan