Penyalahgunaan Obat Semakin Marak, Dinkes Akui Awasi Apotek dan Toko Terkait Perizinan
MARAK: Bungkus obat batuk yang diduga habis disalahgunakan--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
Yang perlu menjadi catatan, toko obat tidak dibenarkan secara aturan menjual obat bebas terbatas, apalagi jenis obat keras. Toko obat hanya diperbolehkan menjual obat bebas, ciri-cirinya berlabel warna hijau.
‘’Kalau obat bebas terbatas itu seharusnya ada di apotek, bukan di toko obat. Nah berkaitan dengan hal tersebut, bukan menjadi kewenangan Dinkes dalam penyitaan serta perizinannya,” jelasnya.
Yang pastinya penjualan obat di apotek juga diatur sedemikian rupa. Jenis obat keras tidak dibenarkan dijual bebas.
Apabila masyarakat menemukan ada apotek yang menjual obat keras secara bebas atau tanpa resep dokter, sangat jelas hal itu telah menyalahi aturan yang berlaku. Apalagi itu dilakukan took obat atau warung.
‘’Mangkanya, apabila ada warung atau toko obat di Kabupaten Mukomuko menjual obat keras itu sudah menyalahi aturan. Begitu juga apotek tidak dibenarkan menjual bebas jenis obat keras, dimana obat keras ini harus menggunakan resep dokter,” terangnya.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Bentuk Tim Desk, Siap Sanksi ASN dan Kades Tak Netral Pilkada
BACA JUGA:Buntut Perpanjangan Jabatan Kades jadi 8 Tahun, DPMD Mukomuko Minta RPJMDes Diperbaharui
Terkait maraknya penyalahgunaan obat oleh kalangan remaja dan anak-anak, Jajat mengimbau semua usaha apotek maupun toko obat lebih selektif dalam menjual obat.
Di Kabupaten Mukomuko ini terdapat sekitar 90 usaha apotek dan toko obat dalam pengawasan pemerintah.
Sejumlah tempat usaha ini terbesar di 15 kecamatan, dan dari 90 apotek dan took obat ini sudah ada yang penah ditemukan menjual obat keras tanpa resep dokter.
‘’Ini perlu juga kita ingatkan, jangan sampai menjual obat tidak pada tempatnya. Misalnya, ketika ada anak-anak remaja yang beli obat komix, samcodin dengan jumlah banyak, mestinya pemilik usaha tidak menjual barang tersebut. Ini bagian dari komunikasi penyelamatan untuk menghindari penyalahgunaan obat,” harapnya.