Wajah Baru DDTS Diusulkan Seperti TMII

DANAU: Aktivitas masyarakat di jalan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) saat ini.BELA/RB--

KORANRB.ID – Wajah baru dari pengembangan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) masih terus berlanjut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melakukan usulan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait adanya permintaan agar wisata DDTS, diisi juga dengan  adat istiadat serta histori tentang Bengkulu.

Diakui Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, Karmawanto, MPd. Belum lama ini telah dilakukan pertemuan, antar konsultan perencanaan dari Kementerian PUPR bersama tokoh adat mayarakat Suku Lembak. 

BACA JUGA:Flora dan Fauna Endemik DDTS Diambang Kepunahan

Hasilnya, ada permintaan dari tokoh adat tersebut, dalam pengembangan kawasan DDTS ke depan, tetap memperhatikan adat istiadat histori dari DDTS itu sendiri.  

"Jadi, itu yang menjadi usulan Pak Efendi, selaku ketua adat Lembak," ujarnya. 

BACA JUGA: Cek Kelayakan Jembatan Elevated DDTS, Datangkan Tim Ahli UGM

Masih usulan Efendi selaku ketua adat Lembak, wilayah di area DDTS tersebut direncanakan bentuknya berbasis kedaerahan. 

"Seperti halnya rumah adat dari Kabupaten Mukomuko seperti ini, dari Bengkulu Selatan seperti ini, Kaur seperti ini. Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kecil-kecilan, dengan berbasis Bengkulu," jelasnya.

BACA JUGA:DANAU DENDAM TAK SUDAH

Tidak lupa juga, ruang untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), penampilan dari budaya-budaya lokal Bengkulu yang bisa dipertontonkan. Dengan demikian masyarakat pengunjuk, bisa menikmati wajah baru dari pengembangan DDTS ini.

"Nanti akan dipertontonkan, apakah setahun sekali. Kita sebagai pengelola, jika sudah selesai akan membuat event khusus di DDTS," sampainya.

BACA JUGA:Jembatan Layang Danau Dendam Ditargetkan Akhir Desember

Usulan tersebut kata Karmawanto sudah disetujui Kementerian PUPR. Bahkan, sudah ditunjuk konsultan yang mumpuni untuk melakukan tata ruang di wajah baru pengembangan DDTS. Informasinya, konsultan yang ditunjuk itu, dari pengelola wisata Danau Toba dan Labuan Bajo.

"Master plannya sedang di susun. Mudah-mudahan nanti dalam tahun ini selesai. Sehingga pada tahun 2024, kita harapkan bisa langsung ditata," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan