DANAU DENDAM TAK SUDAH

--

KORANRB.ID - Danau Dendam Tak Sudah merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Provinsi Bengkulu. Danau yang terletak di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Danau yang memiliki luas keseluruhan 559 hektare dan permukaannya dengan luas 68 hektare. 

Konon, danau ini terbentuk dari aktivitas gunung berapi yang terdapat disekitar danau tersebut. Dengan tempatnya yang strategis maka danau ini ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun 1936 dengan luas 11,5 hektare oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian kawasan danau dendam tak sudah ini diperluas menjadi 430 hektare. Lalu kawasan ini diperluas lagi menjadi 577 hektare pada tahun 1999.

BACA JUGA:RUMAH FATMAWATI SOEKARNO

Danau dendam tak sudah memiliki beberapa jenis flora seperti bunga bakung, pakis, gelam, terentang, anggrek matahari, plawi, ambacang rawa, sikeduduk dan brosong.Bukan hanya flora yang saja, danau ini juga memiliki beberapa jenis fauna seperti ulat phyton, kera berekor panjang, babi hutan, siamang, siput, burung kutilang, lotung dan beberapa jenis ikan langka.

Danau ini juga memiliki beberapa cerita legenda yaitu legenda buaya buntung. Legenda kni menceritakan bahwa adanya pertarungan antara buaya alas danau dendam tak sudah dan buaya lampung.

BACA JUGA:RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO

Pada saat pertarungan ini, yang menang adalah buaya alas namun ekornya putus maka dari itu buaya ini bersumpah jika buaya lampung datang ke danau tersebut maka tidak akan diberikan makan. Oleh sebab itulah masyarakat memberi nama danau ini yaitu Danau Dendam Tak Sudah. Selain legenda buaya buntung, juga ada versi cerita lain yaitu tentang Lintah Raksasa. 

Konon, dahulu kala ada sepasang kekasih yang cintanya tidak direstui oleh orang tua. Karena cinta mereka yang tak direstui akhirnya mereka nekat untuk bunuh diri dengan loncat ke danau. Sejak saat itu, masyarakat mempercayai adanya lintah raksasa adalah jelmaan dari sepasang kekasih tersebut yang masih memiliki dendam karena cinta yang tak direstui.

BACA JUGA:BENTENG MARLBOROUGH

Adapula cerita mengenai keramat pintu air, danau ini memiliki kuburan keramat bernama “kramat sapu jagat” atau yang disebut kramat pintu air. Keramat ini merupakan keramat orang yang memiliki ilmu sakti namun sayangnya pemilik keramat ini belum diketahui orangnya. Namun keramat ini sudah ada sebelum masa penjajahan. Masyarakat biasanya menyempatkan diri untuk datang ke keramat ini setiap akan diadakan lomba azan, lomba shalat hingga pada saat hasil panen melimpah. 

Bentuk rasa syukur yang dilakukan masyarakat yaitu dengan membawa kue apem ke keramat tersebut. Selain kramat sapu jagat adapula kramat danau. Keramat danau ini dijaga oleh harimau hitam dan rusa kelabu. Dahulu nya saat pembangunan jalan alat yanh digunakan tidak dapat berjalan sehingga proyek pembangunan jalan tersebuh dialihkan ke tempat lain.

BACA JUGA:PANTAI PANJANG

Dan ada juga warga yang menyaksikan kemunculan harimau hitam dan rusa kelabu, setelah kejadian tersebut warga itu tidak dapt tidur selama lima hari dan akhirnya dilakukan syukuran di keramat itu. 

Untuk cerita lain adapula asal muasal nama Dendam Tak Sudah ini yaitu mengenai perihal pembangunan dam yang dilakukan pemerintah Kolonial Belanda tidak kunjung selesai dan tinggalkan begitu saja. Akibat kejadian itu masyarakat Bengkulu jadi memiliki luka dan dendam yang tak berkesudahan. Maka sejak itu masyarakat menyebutnya Danau Dendam Tak Sudah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan