Soal Konflik Lahan Berujung Penembakan, Mian : Akar Masalah Yang Akan Kita Selesaikan

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Fazlul Rahman |

Senin , 15 Jul 2024 - 14:43

langkah konkret yang akan diambil Pemda Bengkulu Utara soal polemik PT Agricinal Vs Warga--FOTO : Tri Shandy/RB

Ia menegaskan jika solusi tersebut juga harus berpegang pada aturan sehingga bisa diterima semua pihak.

Disamping itu, Pemda Bengkulu Utara bersama kepolisian dan TNI juga akan tetap menjaga kondusifitas di lingkungan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua pihak.

“Sejak awal kita berkomitmen, apapun masalah yang dihadiri masyarakat, pemerintah hadir dan pemerintah akan mencarikan solusi terbaik yang tentunya berpegang pada aturan yang ada,” tegasnya.

Sekadar mengetahui, salah satu tuntutan masyarakat adalah PT Agricinal memasang patok batras lahan Hak Guna Usaha.

Ini lantaran lahan HGU di sepanjang Daerah Aliran Sungai Sudah Dilepaskan perusahaan.

Bahkan, masyarakat juga meminta perusahaan bukan hanya tidak memanen kembali tanaman kelapa sawit tersebut namun juga meminta perusahaan menebang seluruh kelapa sawit yang dilaur HGU tersebut.

Hal ini untuk mencegah adanya konflik antara masyarakat dengan perusahaan.

soal konflik lahan berujung penembakan, mian : akar masalah yang akan kita selesaikan                            koranrb.id – sejak terjadi kasus penembakan sore jumat 12 juli 2024 lalu, bupati bengkulu utara ir. h mian sudah mengambil langkah taktis.
saat itu, ia meminta camat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk menenangkan masyarakat dan yang terpenting memastikan kondisi kedua korban. 
hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kedua korban sekaligus mencegah terjadinya konflik yang meluas antara perusahaan dengan masyarakat. 
hingga konflik bisa diredam, sehingga kemarin mian langsung bertemu dengan lintas organisasi perangkat daerah terkait langkah konkret yang akan diambil pemda bengkulu utara. 
baca juga:warga jadi korban penembakan, desa di bengkulu utara minta pengosongan lahan das pt agricinal
bupati ir. h mian kemarin memimpin rapaty internel bersama camat, kades, dinas perkebunan dan badan kesbangpol. 
hal ini untuk menyiapkan langkah konret untuk masyarakat dan kembali mengar suara di masyarakat pasca kejadian tersebut. 
“alhamdulillah, kami juga berterimakasih pada masyarakat yang mau saling menahan diri sehingga kejadian ini tidak meluas,” terangnya. 
pertemuan kedua akan dilanjutkan hari ini yang rencananya akan dihadiri oleh kantor pertanahan dan kepolisian. 
baca juga:korban penembakan dirujuk ke rs bhayangkara, warga minta pt agricinal diusut
“kejadian yang terjadi jumat lalu menjadi yang harus kita sikapi, namun yang terpenting akar permasalahan yang akan kita tuntaskan hingga munculnya masalah ini,” tegas mian. 
ia menerangkan polemik yang terjadi antara perusahaan dengan perusahaan, perusahaan dengan masyarakat sekitar ataupun masyarakat dengan masyarakat memang rentan terjadi di kawasan investasi, terutama di wilayah sumatera dan kalimantan.  
namun ia menegaskan pemda bengkulu utara akan tetap mencarikan solusi terbaik bagi masyarakat. 
“kita ingin mencarikan solusi terbaik, karena itu yang dibutuhkan masyarakat. maka saat ini saya dan jajaran pemeritnah daerah, fokus dengan sulusi bagi masyarakat tersebut,” terangnya. 
baca juga:ikut tes ulang, bidan pendidik sudah lulus hanya perlu mendaftar ulang 
ia menegaskan jika solusi tersebut juga harus berpegang pada aturan sehingga bisa diterima semua pihak. 
disamping itu, pemda bengkulu utara bersama kepolisian dan tni juga akan tetap menjaga kondusifitas di lingkungan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua pihak. 
“sejak awal kita berkomitmen, apapun masalah yang dihadiri masyarakat, pemerintah hadir dan pemerintah akan mencarikan solusi terbaik yang tentunya berpegang pada aturan yang ada,” tegasnya. 
sekadar mengetahui, salah satu tuntutan masyarakat adalah pt agricinal memasang patok batras lahan  hak guna usaha. 
ini lantaran lahan hgu di sepanjang daerah aliran sungai sudah dilepaskan perusahaan. 
baca juga:mian gandeng mahasiswa dalam penanganan program stunting
bahkan, masyarakat juga meminta perusahaan bukan hanya tidak memanen kembali tanaman kelapa sawit tersebut namun juga meminta perusahaan menebang seluruh kelapa sawit yang dilaur hgu tersebut. 
hal ini untuk mencegah adanya konflik antara masyarakat dengan perusahaan.