Polres Bengkulu Tengah Selidiki Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan di PT Agra Sawitindo, Ini Ancaman Hukumannya
Polres Bengkulu Tengah selidiki Dugaan pemalsuan tanda tangan di PT Agra Sawitindo, ini ancaman hukumannya --jeri/rb
Selain karena polemik yang terjadi saat ini, para karyawan juga menilai sikap manager yang dinilai kerap bersikap arogan dan berkata kasar sudah sangat tidak cocok lagi dengan para pekerja.
Selama dipimpin oleh manager saat ini, para kerja kerap menerima tekanan dari kebijakan dan kata-kata yang dilontarkannya.
Menyikapi semua ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.AP mengungkapkan, sebenarnya mogok kerja yang dilakukan karyawan bentuk kekecewaan.
BACA JUGA:10 Pembangunan Strategis Pemkab Seluma Dikawal Jaksa, Via Website Simpang Tais
BACA JUGA:Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo Rejang Lebong Gelar Bimtek PPID
Akan tetapi apabila mogok kerja dilakukan akan merugikan semua pihak, baik itu karyawan itu sendiri maupun perusahan.
Pihaknya berharap kepada perusahaan bisa mendengarkan dan mempertimbangkan apa yang disampaikan karyawan. Sebab semua ini terjadi bukan tanpa sebab akibat. Makanya polemik ini bisa terjado.
“Mogok kerja ini merugikan semua pihak. Jadi mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua ini. Kami berharap perusahaan bisa mencari solusi dan memutuskan semua ini,” tutur Rachmat