TMMD ke-121 di Rejang Lebong Sasar Ketahanan Pangan dan Urban Farming

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Sumarlin |

Rabu , 31 Jul 2024 - 21:39

PRAJURIT: Puluhan prajurit TNI yang diturunkan untuk menyukseskan program TMMD ke-121.-foto: arie/koranrb.id-

tmmd ke-121 di rejang lebong sasar ketahanan pangan dan urban farming                            curup, koranrb.id – hari kedelapan sejak dimulainya program tni manunggal membangun desa (tmmd) ke-121 di desa belumai 1 dan belumai 2 kecamatan padang ulak tanding (put), tak hanya difokuskan pada pembangunan fisik dan penyuluhan semata.
dalam program ini diketahui juga menyasar pada sektor ketahanan pangan dan urban farming.
hal ini dibenarkan komandan kodim 0409/rejang lebong, letkol arh. m. erfan yuli saputro.
ia mengatakan bahwa ketahanan pangan menjadi isu krusial, terutama di masa pandemi covid-19 lalu yang mempengaruhi rantai pasokan pangan global. 
untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah dan berbagai lembaga, termasuk tni, mengembangkan berbagai strategi untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat, salah satunya melalui program tmmd.
baca juga:potensi sangat besar, jonaidi dukung lestarikan budaya seluma
baca juga:kemenag kota bengkulu cegah perceraian dini, gelar bimbingan perkawinan
selain itu juga, urban farming atau pertanian perkotaan merupakan salah satu solusi inovatif yang dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah perkotaan dan pedesaan.
urban farming mencakup berbagai aktivitas pertanian yang dilakukan di area perkotaan atau sekitar rumah, seperti penanaman sayuran, buah-buahan, dan budidaya ikan.
“program ini bertujuan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat desa belumai 1 dan desa belumai 2 di kecamatan put, mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah,” ungkap dandim.
menurut dandim, dengan mengembangkan urban farming, masyarakat diharapkan dapat memproduksi pangan sendiri, mengurangi biaya dan meningkatkan aksesibilitas pangan sehat.
program ini juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal melalui peningkatan produksi pertanian dan budidaya yang dapat dijual ke pasar.
“tni bersama dinas terkait juga akan memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang teknik urban farming, mulai dari cara menanam sayuran di lahan sempit, pembuatan pupuk kompos, hingga teknik budidaya ikan,” jelas dandim.
baca juga:gusnan-paman ii maju pilkada bengkulu selatan, ini parpol koalisi 
baca juga:pilkada seluma tersisa partai gerindra, pdip dan golkar, kemana akan berlabuh ? ini penjelasannya
selain itu juga nantinya masyarakat akan diberikan bibit tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan, serta peralatan dasar pertanian.
juga diberikan juga benih ikan untuk budidaya ikan lele atau nila.
ia mengatakan, nantinya pihaknya juga akan membuat kebun percontohan di beberapa lokasi strategis sebagai model yang dapat diikuti oleh masyarakat.
kebun ini dikelola oleh kelompok tani atau warga setempat dengan bimbingan dari tni dan dinas pertanian.
“nantinya tim dari tni dan dinas terkait melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan memberikan hasil yang diharapkan. evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan dan menentukan langkah-langkah perbaikan,” bebernya.
dari program ketahanan pangan dan urban farming ini, dandim berharap masyarakat di kedua desa tersebut mampu memproduksi sayuran, buah-buahan, dan ikan secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.
selain itu program ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang pertanian dan budidaya, membuka peluang ekonomi baru.
“ketersediaan pangan yang cukup dan beragam di tingkat lokal meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, terutama di masa krisis,” ucap dandim.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Kamis 1 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan