2 Bulan Berturut-turut Deflasi di Bengkulu, Juli Capai 0,70 Persen, Ini Kelompok Penyumbang Utamanya

DEFLASI: Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri SSos, Mkes dan Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, ME saat konferense pers, kemarin, 1 Agustus 2024. ABDI/RB--

Sedangkan untuk Kota Bengkulu mengalami inflasi minus (deflasi) sebesar 0,44 persen (m-to-m), inflasi tahun kalender sebesar 0,98 persen dan inflasi tahunan sebesar 2,27 persen

''Deflasi ini tercermin juga di 2 wilayah yang kita jadikan kota inflasi yakni kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,'' singkat Win Rizal.

BACA JUGA:Usulan Anggaran Evakuasi Kapal Dipertimbangkan? Dewan: Tenggelamkan Saja, Tidak Ada Kontribusinya

BACA JUGA:Stok BBM Diklaim Aman, Antrean Tetap Mengular di SPBU Kota Bengkulu, Ini Penyebabnya

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, beberapa bulan terakhir harga komoditas di wilayah Bengkulu sangat berfluktuasi, sehingga adanya peningkatan inflasi. 

''Harga kemarin sangat berfluktuasi dan cenderung tinggi. Tapi terakhir di Mukomuko untuk penyebab inflasi juga sudah turun harganya seperti cabe merah dan bawang merah,'' ujar Isnan.

Isnan menyebut, salah satu komoditas yang memengaruhi inflasi yakni rokok, namun pihaknya terus berupaya untuk mengatasi komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tersebut.

''Kita akan fokus penanganan dan intervensi inflasi ini di daerah Mukomuko. Dan mudah-mudahan Bengkulu terus turun angkanya,'' singkat Isnan. 

Di tempat terpisah, BPS Kota Bengkulu juga menyampaikan catatan terkait makanan, minuman dan tembakau yang menjadi komoditas utama penyumbang deflasi hingga 0,46 persen.

Kepala BPS kota Bengkulu, Ir, Marwansyah menjelaskan penyumbang utama deflasi Juli 2024 adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil 0,46 persen.

Komoditas dominan penyumbang utama deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan dencis dan angkutan udara.

Di samping terjadinya deflasi, Kota Bengkulu juga mengalami Inflasi secara year on year (y-on-y) dengan penyumbang dari sektor makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,28 persen. 

Dengan komoditas penyumbang utama antara lain Beras, emas, perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT). 

Ditambahkan Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Bengkulu, Dadi Hartono yang turut hadir, inflasi yang terjadi pada Juli 2024 ini sangat menggembirakan dan berharap tetap dipertahankan untuk pengendalian harga kebutuhan pokok di Kota Bengkulu.

”Sangat menggembirakan. Sebelumnya pada Juni inflasi diangka 3,28 manjadi 2,27 Juli ini, mudah-mudahan tetap kita pertahankan dalam rangka, pengendalian harga kebutuhan pokok di Kota bengkulu,” tutup Dadi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan