Usai Pilkada, Belasan ASN Lebong Ajukan Pindah, Pengamat Politik Sebut Takut Nonjob

Delfan Eko Putra--fiki/rb

KORANRB.ID -  Usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebong 2024, belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) berbondong-bondong mengajukan pindah daerah ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lebong.

Tercatat di BKSPDM Lebong, ada 18 berkas pengajuan pindah daerah. 

18 berkas pengajuan pindah daerah itu, didominasi oleh ASN yang memiliki jabatan mentereng di Kabupaten Lebong, baik Kepala Dinas, Kepala Bidang maupun Camat.

Dengan daerah tujuan, Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu bahkan ada yang mengajukan pindah ke kabupaten tetangga, seperti Rejang Lebong dan Bengkulu Utara.

BACA JUGA:8 KPU Tetapkan Kada Terpilih di Provinsi Bengkulu, 3 KPU Belum

BACA JUGA:Limbah Harus Jadi Perhatian Serius, Izin Tambak Udang Kaur Dipertanyakan!

Pengamat Politik, sekaligus Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Bengkulu (Unib), Delfan Eko Putra, S.IKom., M.IKom mengatakan, kondisi ini disebabkan karena para ASN yang terlibat langsung dalam Politik di Kabupaten Lebong, merasa takut setelah calon yang didukung mengalami kekalahan.

Salah satu ketakutan para ASN yang memiliki jabatan di Pemerintah, setelah calon yang didukung kalah, adalah takut nonjob atau bahkan takut dimutasi ke tempat yang jauh.

“Kita ketahui bersama, mungkin ada salah satu diantara mereka (ASN, red) menjadi tim daripada lawan Politik dari pemenang Pilkada. Jadi mereka merasa tertekan, dan khawatir akan dinonjobkan,” kata Delfan, Rabu, 8 Januari 2025.

Lanjut Delfan, ketakutan itu akan muncul, jika ASN itu berani terlibat dalam politik namun tidak memiliki kompetensi dan tidak memiliki keahlian yang memupuni untuk menduduki jabatan yang saat ini sedang didudukinya.

BACA JUGA:Walhi dan FMPR Siapkan Laporan, Minggu Depan Laporkan PT ABS ke Polres Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Pasar Terbesar Pusat Ekonomi Baru di Bengkulu Utara, Kementerian PUPR Puji Kinerja Bupati Mian

Jika ASN yang yang menduduki jabatan strategis, ia merasa mampu dan merasa menguasai posisi yang ia dukung, maka rasa takut di nonjobkan itu tidak akan muncul.

“Jadi para pejabat tidak perlu takut, meski yang menang bukan dari barisan. Kalau kredibel, kalau kita mempunyai keahlian tertentu dan skil kita lebih dari yang lain, jangan takut,” ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan