Miris! Berikut 5 Penyebab Kunang-kunang Jarang Terlihat

Reporter: Fran Sinatra |

Editor: Fazlul Rahman |

Rabu , 14 Aug 2024 - 11:12

Kunang-kunang. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ ai creator/ koranrb.id--

miris! berikut 5 penyebab kunang-kunang jarang terlihat                            bengkulu, koranrb.id- dahulu kata orang tua, kunang – kunang sering dijumpai di sekitar rumah. 
mereka mengatakan kunang – kunang dianggap sebagai kuku orang yang sudah meninggal.
namun demikian, faktanya kunang-kunang adalah hewan eksotik bahkan serangga ajaib yang mempunyai ciri khas.
hal tersebut dikarenakan kunang – kunang dapat memancarkan cahaya dari tubuh mereka.
baca juga:si mini penghasil cahaya! berikut 5 fakta unik kunang-kunang, punya masa hidup singkat
zaman dahulu, listrik belum sebanyak pada saat ini.
selain itu, pohon dan tanaman lebih beragam dan masih terjaga dengan baik.
dimana pada saat ini, pada saat populasi manusia semakin banyak, jangankan bisa melihat banyak kunang-kunang di sekitar rumah, mirisnya tidak ada seekor pun yang terlihat lagi. 
baca juga:tidak punya tulang sungguhan! berikut 5 fakta unik hiu yang jarang diketahui
semakin banyaknya rumah, pohon – pohon sudah tumbang, jenis pohon pun juga sudah tidak beragam lagi. 
sehingga kunang-kunang pun terasa tiba-tiba hilang tanpa kita sadari. 
sebenarnya apa yang menyebabkan serangga ini hilang dan sudah jarang ditemui lagi? 
yuk, simak 5 penyebab kunang-kunang sudah jarang terlihat, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
baca juga:ikan purba bersayap! berikut 5 fakta unik hiu elang
1. penggunaan lampu pada saat malam hari
kunang-kunang atau firefly adalah serangga yang bukan dari jenis kupu-kupuan.
kunang – kunang adalah kumbang atau beetle. 
baca juga:pemburu ular yang sangat gesit! berikut 5 fakta unik elang ular bido 
layaknya jenis serangga lainnya, kunang – kunang juga membutuhkan tempat hidup, makanan dan berkembang biak melalui mating atau perkawinan. 
dikutip dari the guardian, salah satu ancaman terbesar dari keberadaan fireflies adalah polusi cahaya.
dimana cahaya tersebut berasal dari cahaya buatan atau disebut artificial light. 
baca juga:predator ular berbisa! berikut 5 fakta unik elang ular berdada hitam
pada siang hari mungkin cahaya tersebut tidak begitu dipermasalahkan untuk keberadaan kunang-kunang. 
tetapi pada saat malam hari atau biasa disebut alan (artificial light at night), maka dapat berpengaruh dua hal.
pengaruh pertama berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal ecology and evolution berjudul the impact of artificial light at night on nocturnal insects, menerangkan bahwa alan dapat membuat kunang-kunang kebingungan terhadap waktu dan posisi mereka.
baca juga:peluang ternak yang menjanjikan! berikut 5 fakta unik domba dorper
oleh karena itu, pada saat serangga ini mencari mangsa berupa snails atau keong maka akan terganggu.
sementara dampak kedua adalah dari alan, dimungkinkan akan mengganggu proses kawin kunang-kunang. 
biasanya kunang – kunang jantan akan menghampiri betina karena adanya cahaya yang keluar dari tubuh.
bisa saja cahaya tersebut tidak dapat terlihat dan kabur, akibat dari cahaya buatan manusia. 
baca juga:bisa berputar hingga 180 derajat! berikut 5 fakta unik binturung
hal itulah yang menjadi penyebab kunang-kunang tidak jadi kawin dan tidak dapat berkembang biak lebih banyak.
2. kehilangan habitat alaminya
ada banyak hewan atau pun serangga yang dapat beradaptasi dengan kehidupan manusia, walaupun gedung atau bangunan sudah banyak didirikan. 
baca juga:punya ingatan kuat! berikut 7 fakta unik mangabey hitam, monyet yang pandai berenang 
namun demikian, hal tersebut tidak berlaku bagi kunang – kunang yang harus mempunyai tempat hidup tersendiri. 
hal ini dikarenakan habitat serangga ini rentan sekali untuk hilang. 
dimana, pada saat ini sudah banyak pembangunan dan pergantian lahan hutan atau areal dengan rumput tinggi menjadi areal perkebunan dan taman.
baca juga:domba terbesar di dunia! berikut 5 fakta unik argali 
dikutip dari entomologytoday, dengan adanya alih lahan dari hutan menjadi perkebunan gula dan dibuatnya taman berdampak pada penurunan spesies kunang-kunang. 
hal ini disebabkan habitat asli serangga ini dirusak, ditambah dengan adanya lampu yang digunakan.
selain itu, tempat tinggal kunang – kunang berubah dan sudah tidak sesuai dengan tempat hidup mereka sebelumnya. 
baca juga:kucing liar fluffy berekor pendek! berikut 5 fakta unik bobcat
yang pastinya makanan untuk menunjang hidup serangga ini sudah tidak tersedia lagi.
hal tersebutlah yang menyebabkan hanya beberapa spesies yang tercatat masih eksis sampai pada saat ini. 
3. kunang-kunang terkena dampak dari penggunaan pestisida
pestisida dikenal ampuh untuk membunuh serangga dan hewan. 
baca juga:bisa beradaptasi di perkotaan! berikut 5 fakta unik koyote
walaupun pestisida biasanya digunakan untuk membunuh hama atau pun hewan yang mengganggu.
tetapi faktanya hewan yang bukan target pun terkena dampaknya. 
adapun salah satunya adalah kunang-kunang yang sangat sensitif atau pun peka terhadap racun.
baca juga:rakun terkecil di dunia! berikut 6 fakta unik rakun cozumel yang terancam punah
dikutip dari tufst now, dengan adanya penggunaan pestisida secara masal di sektor pertanian, maka akan dapat mengancam keberlangsungan hidup fireflies. 
dimana, dampak langsung insektisida yaitu terjadi pada stadia larva dari kunang-kunang. 
hal tersebut disebabkan, pada saat kunang-kunang pradewasa bisa hidup selama dua tahun di bawah tanah dan air.
baca juga:binatang paling bau! berikut 5 fakta unik sigung
hal ini dikarenakan kontaminasi dan residu pestisida yang paling banyak ada pada air dan tanah.
maka dari itulah, sangat masuk akal jika bahan racun tersebut sangat berbahaya untuk kunang-kunang.
tetapi, masih sangat perlu melakukan banyak penelitian untuk mengetahui dampak lebih pastinya.
hal ini dikarenakan jenis pestisida sekarang sudah sangat beragam.
baca juga:dapat dijadikan teman di rumah! berikut 7 fakta unik musang
4. climate change (perubahan iklam) jadi ancaman
dengan adanya perubahan iklam (climate change) secara drastis juga menjadi ancaman bagi kunang-kunang. 
adapun jenis-jenis serangga yang sering kita jumpai seperti capung atau kupu-kupu saja sangat terkena dampaknya apalagi fireflies yang dikenal sangat sensitif pada saat ada yang berubah pada habitatnya.
baca juga:punya sirip berbisa! berikut 5 fakta unik ikan singa
dimana, salah satu contohnya adalah climate change dapat mengakibatkan adanya kerusakan, gangguan atau perubahan keadaan habitat mereka.
dikutip dari xerces, ada banyak spesies kunang-kunang dan mangsanya hidup di habitat yang lembab, yaitu kadar air yang tinggi. 
dengan adanya perubahan iklim yang drastis, maka akan menyebabkan banyak perubahan kekeringan, banjir dan kenaikan air laut. 
baca juga:kerabat piranha! berikut 5 fakta unik ikan bawal air tawar
hal tersebut akan membuat hidup kunang-kunang terganggu.
5. sangat sedikit kepedulian untuk melestarikan kunang-kunang
kunang-kunang adalah hewan eksotik yang perlu kita lestarikan.
dengan keunikannya pada saat memancarkan cahaya tidak didapati pada jenis serangga lainnya. 
baca juga:hobi mandi dalam asap mengepul! berikut 5 fakta unik burung hantu kecil
sangat disayangkan, kepedulian mengenai kelestariannya belum ada.
hal tersebut dibuktikan dengan spesies kunang-kunang sekarang semakin sedikit.
salah satu penyebabnya adalah kegiatan konservasi pelestarian dan rasa peduli pada kunang-kunang yang sangat sedikit, bahkan tidak ada sama sekali.
baca juga:asal mula julukan monyet boti! berikut 7 fakta unik monyet boti, endemik indonesia yang terancam punah
dengan cara melestarikan bukan hanya berarti mengembangbiakkan secara massal setelah itu sengaja dilepas di alam. 
tetapi, dengan menjaga alam supaya tetap seimbang, menyediakan habitat yang sesuai adalah kunci supaya kunang-kunang masih bisa kita nikmati sampai ke anak cucu kita nantinya.
oleh karena itulah, maka sudah saatnya kita peduli terhadap keberadaan dan kelestarian kunang-kunang.
baca juga:dijuluki unicorn! berikut 7 fakta unik okapi, hewan endemik afrika yang terancam punah 
marilah kita mengurangi penggunaan pestisida secara berlebihan, pembangunan yang merusak habitat aslinya dan polusi cahaya yang sering kali tidak kita sadari. 
yuk, segera lindungi alam untuk menjaga serangga ini yang masih tersisa! (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Rabu 14 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan