Mengenal Istilah 'Gelandangan Politik' yang Belakangan Sering Didengar

Istilah "gelandangan politik" mungkin terdengar unik dan jarang digunakan dalam diskursus politik sehari-hari. --Pixabay

1. Tidak Memiliki Loyalitas Tetap

Gelandangan politik tidak memiliki loyalitas yang jelas terhadap satu partai atau ideologi. Mereka tidak terikat pada prinsip-prinsip tertentu dan lebih fokus pada keuntungan jangka pendek.

2. Bersifat Opportunis

Gelandangan politik cenderung memanfaatkan situasi politik yang menguntungkan mereka, tanpa mempertimbangkan konsistensi atau prinsip.

Mereka mungkin mendukung kebijakan tertentu jika itu membawa keuntungan bagi mereka, tetapi mereka akan segera berbalik arah jika kebijakan tersebut tidak lagi menguntungkan.

3. Sering Berpindah Dukungan

Individu atau kelompok yang digolongkan sebagai gelandangan politik cenderung sering berpindah-pindah dukungan dari satu partai ke partai lain atau dari satu kandidat ke kandidat lain.

Mereka tidak ragu untuk beralih aliansi jika mereka merasa bahwa partai atau kandidat lain memiliki peluang lebih baik untuk menang atau memberikan keuntungan.

BACA JUGA:Bernapas Mengeluarkan Suara, Ini 8 Indikasi Terjadinya Masalah Kesehatan

BACA JUGA:Agresif dan Suka Menyengat! Berikut 7 Fakta Unik Spesies Semut Api

4. Mementingkan Kepentingan Pribadi

Kepentingan pribadi atau kelompok adalah faktor utama yang mendorong gelandangan politik.

Mereka tidak peduli dengan kepentingan yang lebih besar, seperti stabilitas politik atau kesejahteraan masyarakat, selama mereka bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan dukungan mereka.

Implikasi Gelandangan Politik dalam Demokrasi

Keberadaan gelandangan politik dapat memiliki berbagai implikasi, baik positif maupun negatif, terhadap proses demokrasi dan stabilitas politik di suatu negara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan