Mengenal Istilah 'Gelandangan Politik' yang Belakangan Sering Didengar
Istilah "gelandangan politik" mungkin terdengar unik dan jarang digunakan dalam diskursus politik sehari-hari. --Pixabay
BACA JUGA:Kelulusan PPPK Berdasarkan Peringkat, KemenPAN RB Terbitkan 3 Peraturan untuk Seleksi PPPK 2024
Dalam konteks politik Indonesia, istilah gelandangan politik bisa merujuk pada fenomena perpindahan dukungan partai politik atau individu menjelang pemilihan umum.
Misalnya, beberapa politisi yang sebelumnya mendukung satu partai besar dapat dengan cepat beralih ke partai lain ketika mereka merasa bahwa partai baru tersebut memiliki peluang lebih baik untuk menang.
Fenomena ini sering terjadi dalam pemilihan legislatif dan pilkada, di mana pragmatisme dan peluang kemenangan menjadi faktor penentu utama dalam menentukan afiliasi politik.
Gelandangan politik adalah fenomena yang mencerminkan ketidakpastian dan oportunisme dalam dunia politik.
Meskipun mereka bisa memberikan fleksibilitas dalam pembentukan koalisi dan aliansi politik, kehadiran mereka juga dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, melemahkan ideologi partai, dan menggoyahkan kepercayaan publik terhadap proses politik.
Dalam demokrasi yang sehat, penting untuk menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dan konsistensi dalam politik agar proses politik tetap transparan, adil, dan dapat dipercaya oleh masyarakat luas.