Kenalkan Siswa Nilai Kebudayaan Daerah

BUDAYA: Salah satu ekstrakurikuler di SMAN 2 Rejang Lebong yakni mengenal kebudayaan daerah yang di dalamnya terkait musik daerah dan peralatannya.--

CURUP, KORANRB.ID – Sebagai salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Rejang Lebong, SMAN 2 Rejang Lebong tidak hanya menekankan kepada para siswa dan siswinya untuk hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi semata, melainkan juga harus memahami ilmu agama dan kebudayaan daerah.

Hal ini ditegaskan Kepala SMAN 2 Rejang Lebong, Pedito Alam, M.Pd. Ia mengatakan tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah yaitu untuk membentuk siswa menjadi generasi yang berpendidikan, cerdas, dan berkarakter. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah dan pembiasaan atau proses yang baik. Proses pembiasaan tersebut dikenal dengan budaya atau pembudayaan.

BACA JUGA:Perkenalkan Produk Lokal Hingga Hingga Dorong Ekonomi

Untuk membentuk siswa yang berprestasi dan berkarakter baik, maka sekolah perlu membangun budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya sekolah sendiri diartikan sebagai tradisi sekolah yang tumbuh serta berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah. Dengan kata lain, budaya sekolah menjadi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dilakukan dalam waktu yang lama ketika terjadi kegiatan pembelajaran.

“Dengan membangun kebiasaan atau budaya positif di lingkungan sekolah, maka nilai-nilai baik bisa diterima oleh siswa dan membentuk karakter dan kecerdasan mereka,” ungkap Pedito.

Bentuk untuk membangun budaya positif di sekolah cukup beragam, salah satunya seperti banyaknya program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter siswa. Termasuk di dalamnya adalah mengenalkan nilai-nilai kebudayaan daerah yang kemudian dikuatkan dengan nilai-nilai keagamaan yang berlaku.

“Di sekolah kami, penerapan budaya lokal seperti Rejang, Jawa, dan Melayu sudah sejak lama diterapkan. Karena kebudayaan tak bisa dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan, dimana didalamnya mengajarkan terkait adab, etika, perilaku, dan lainnya. jadi budaya ini tak hanya terikat dengan seremonial semata,” jelas Pedito.

BACA JUGA:Rp 65 Miliar Alat Sulap Sampah Plastik Jadi BBM, Desember Investor Swiss Didatangkan

Meskipun dalam kegiatan kebudayaan di sekolah ini banyak diisi dengan praktik seperti memainkan alat musik, lagu daerah, bahasa daerah, dan semua hal yang terkait kebudayaan daerah, namun Pedito menegaskan semuanya bermuara pada satu tujuan yakni membentuk karakter siswa. Ia mengatakan, pembentukan karakter menjadi salah satu tujuan utama dalam pendidikan. 

“Adapun karakter yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan yaitu menjadi manusia serta anggota masyarakat yang yang tercantum dalam profil pelajar Pancasila yaitu Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis serta Mandiri,” ungkap Pedito.(sly)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan