Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Diresmikan, Berbasis Energi Hijau
RESMIKAN: Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan groundbreaking HPAL Neo Energy di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.-foto: ekon.go.id/koranrb.id-
Airlangga juga mengapresiasi Neo Energy yang telah merealisasikan investasi dengan membangun smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.
Smelter itu akan mengolah bijih nikel atau limonite menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan prekusor katoda baterai EV. Proyek baterai HPAL Neo Energy ini diharapkan akan mampu menambah kapasitas MHP nasional sebanyak 120 ribu MT per tahun.
Untuk Kawasan Industri NEMIE sendiri telah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) pada Agustus 2024, dan ini menjadi kepastian hukum dan keyakinan bagi para calon investor.
“Karena statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional, maka tentu kerja sama dengan aparat TNI/Polri menjadi penting karena ini aset nasional. Saya harap dengan adanya kolaborasi ini bisa menunjang industri kita untuk transisi dari energi fosil menjadi new energy,” pungkas Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga juga memberikan Sertifikat Tanah secara simbolis kepada 10 orang warga setempat. Dilanjutkan dengan proses penandatanganan prasasti yang menandakan proses groundbreaking dimulai.
Secara umum, beberapa Kawasan Industri di Kabupaten Morowali turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian daerahnya. Di 2023, pertumbuhan PDRB Kabupaten Morowali mencapai 20,34 persen dengan kontribusi industri pengolahan mencapai 72,72 persen.
Sementara itu, nilai PDRB per kapita Kabupaten Morowali mencapai Rp 927,23 juta di 2023, yang menjadi nilai tertinggi di Indonesia karena didorong faktor ekspor komoditas.(rls)