5 Hewan Purba yang Kepunahannya Haus Disyukuri Manusia, Berikut Nama-namanya

Reporter: Rusman Afrizal |

Editor: Fazlul Rahman |

Senin , 23 Sep 2024 - 10:03

5 hewan purba yang sudah punah tapi disyukuri manusia--Pixabay

Dengan ukuran sebesar ini, harusnya buaya air asin bisa memangsa apa pun yang masuk ke dalam wilayah teritorialnya.

Tapi ternyata sekitar 112 juta tahun yang lalu hiduplah sarcosuchus, jenis buaya yang memiliki tubuh sangat besar bisa mencapai panjang 12 meter dan berat hingga 8 ton.

Untungnya saja buaya ini, sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Jika tidak jelas saja akan berdampak bagi kelangsungan hidup manusia.

3. Cameroceras

Semua makhluk hidup pasti ada nenek moyangnya, baik itu yang tinggal di darat laut, maupun udara.

Pada sekitar satu juta tahun yang lalu di lautan luas hiduplah satu ekor hewan yang dinamai cameroceras. Bagi manusia, pasti dalam hidupnya tidak akan mau bertemu dengan jenis hewan ini.

Hewan ini adalah nenek moyang daripada gurita dan cumi-cumi, satu ekor cameroceras mampu tumbuh hingga 16 meter.

Bentuknya menyerupai cumi, memiliki tentakel dan mulut yang tajam yang digunakan untuk menangkap ikan dan makhluk lainnya.

Bayangkan saja jika hewan ini, masih hidup tentu saja lautan akan jadi tempat yang sangat berbahaya bagi manusia. Bahkan jenis hewan ini bisa saja menyerang kapal manusia.

4. Phorusrhacid

Saat ini chita di akui sebagai hewan darat tercepat di dunia, dirinya mampu berlari dengan kecepatan 110 hingga 120 kilometer per jamnya.

5 hewan purba yang kepunahannya haus disyukuri manusia, berikut nama-namanya                            koranrb.id  - dari masa ke masa banyak sekali hewan di dunia ini yang mengalami kepunahan, tentu saja kepunahan ini di pengaruhi oleh berbagai faktor.
mulai dari faktor iklim cuaca yang berubah, hingga yang terbesar membuat hewan menjadi punah adalah manusia itu sendiri. 
pada saat ini pada umumnya pecinta hewan mulai menetapkan beberapa jenis hewan yang dilindungi, lantaran hanya menyisakan beberapa spesies lagi di alam liar demi upaya mencegah kepunahan mereka. 
tapi ternyata, ada beberapa kepunahan hewan purba yang justru dianggap sebagai suatu keuntungan. bagaimana tidak jika hewan ini, masih ada sampai dengan sekarang makan akan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. 
baca juga: 2 paslon bupati lebong kukuhkan tim pemenangan 
baca juga:8 asn lebong ikut diklat pim iii di 2 lokasi berbeda 
berikut adalah 5 hewan yang kepunahannya justru membuat manusia bersyukur:
1. carbonymes
banyak memiliki kura-kura sebagai hewan peliharaan, tubuhnya yang uni dan daya tahannya terhadap lingkungan serta perawatannya yang simpel menjadikannya sebagai salah satu peliharaan yang banyak diminati. 
namun jauh jutaan tahun yang lalu kura-kura memiliki ukuran yang sangat besar, carbonymes itulah nama kura-kura di zaman dahulu. pernah di temukan fosil hewan ini, yang ukurannya mencapai 1,8 meter. 
perlu di catat kura-kura ini merupakan hewan karnivora, rahangnya yang sangat kuat mampu menarik dan merobek kulit buaya yang keras.
apalagi manusia, untuk itu kepunahan hewan ini sangatlah bagus untuk kelangsungan hidup manusia. 
2. sarcosuchus
buaya air asin adalah salah satu jenis buaya yang di kenal paling besar di dunia, bagaimana tidak ukurannya bisa mencapai 5,2 meter. 
dengan ukuran sebesar ini, harusnya buaya air asin bisa memangsa apa pun yang masuk ke dalam wilayah teritorialnya. 
baca juga:warga laporkan pengelolaan dana desa ketenong ii, pjs kades bantah tudingan
baca juga:hanya 568 linmas diberdayakan di pilkada 2024
tapi ternyata sekitar 112 juta tahun yang lalu hiduplah sarcosuchus, jenis buaya yang memiliki tubuh sangat besar bisa mencapai panjang 12 meter dan berat hingga 8 ton. 
untungnya saja buaya ini, sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. jika tidak jelas saja akan berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. 
3. cameroceras
semua makhluk hidup pasti ada nenek moyangnya, baik itu yang tinggal di darat laut, maupun udara. 
pada sekitar satu juta tahun yang lalu di lautan luas hiduplah satu ekor hewan yang dinamai cameroceras. bagi manusia, pasti dalam hidupnya tidak akan mau bertemu dengan jenis hewan ini. 
hewan ini adalah nenek moyang daripada gurita dan cumi-cumi, satu ekor cameroceras mampu tumbuh hingga 16 meter.
bentuknya menyerupai cumi, memiliki tentakel dan mulut yang tajam yang digunakan untuk menangkap ikan dan makhluk lainnya. 
baca juga:indonesia dorong target perjanjian dagang asean dan kanada selesai 2025
baca juga:pengaju program replanting meningkat, disbun pastikan verifikasi tetap maksimal 
bayangkan saja jika hewan ini, masih hidup tentu saja lautan akan jadi tempat yang sangat berbahaya bagi manusia. bahkan jenis hewan ini bisa saja menyerang kapal manusia. 
4. phorusrhacid
saat ini chita di akui sebagai hewan darat tercepat di dunia, dirinya mampu berlari dengan kecepatan 110 hingga 120 kilometer per jamnya.
meskipun cepat, chita tidak memiliki stamina yang kuat sehingga tidak bisa berlari cepat dengan waktu yang lama. 
tapi jangan salah pada zaman dahulu hiduplah, satu ekor hewan yang dinamakan phorusrhacid hewan ini dijuluki sebagai burung teror. 
hidup sekitar 62 juta tahun yang lalu, meskipun tidak bisa terbang jenis burung yang satu ini di bekali dengan kecepatan lari yang setara dengan chita yang tingginya bisa mencapai 3 meter. 
baca juga:diduga ditipu teman rp2 juta janji loloskan jadi honorer, korban bakal lapor polisi
baca juga:hingga september 2024, kebakaran di kota bengkulu tembus 90 kasus 
5. athercopus
banyak sekali orang yang sangat takut dengan laba-laba, hewan pertabrata yang banyak sekali di jumpai di berbagai belahan dunia ini cukup populer bagi manusia. 
pada zaman dahulu hidup athercopus, hewan perpaduan antara laba-laba dan kalajengking. telah sejak lama hewan ini, dianggap ilmuan sebagai nenek moyang laba-laba dan telah hidup sejak 300 juta tahun yang lalu. 
beruntungnya hewan ini telah punah, jika tidak tentu saja akan sangat menakutkan bagi manusia, mana ukurannya besar dan juga beracun. 
itulah beberapa jenis hewan yang kepunahannya tentu sangat menguntungkan bagi manusia.