Tuai Pujian, Gubernur Rohidin Salurkan 2.410 Sambungan Listrik pada Warga Ekonomi Rendah
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H Rohidin Mersyah bertemu warga penerima saluran listrik gratis. --Abdi/rb
Inovasi ini lahir karena berkat fokus Gubernur Rohidin dalam memandang tingginya permasalahan angka rumah tangga miskin di Provinsi Bengkulu yang belum teraliri listrik.
“Ini berkat fokus pak Gubernur Rohidin dalam memberikan bantuan untuk masyarakat, tercatat meningkat setiap tahunnya. Namun untuk 2024 masih berjalan,” sampai Donni, Senin, 23 September 2024.
BACA JUGA:Kejuaraan Karate Se-Sumbagsel, Kaur Sabet 11 Medali
BACA JUGA:Jalan Ambles Tak Kunjung Diperbaiki
Lebih jauh, sebagaimana yang tertuang pada Surat Menteri (SE) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Nomor: 40/26/MEM.L/2019 Tanggal 1 Februari 2019.
Tentang dukungan alokasi anggaran pasang baru listrik 450 VA bagi rumah tangga miskin oleh pemerintah daerah dan berdasarkan hasil verifikasi PT. PLN (Persero) pada bulan Desember 2018.
Provinsi Bengkulu masih terdapat sekitar 15.602 rumah tangga miskin belum berlistrik dan menyalur yang masuk dalam data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Program ini juga bagian dari RPJMD Pemerintah Provinsi Bengkulu tahun 2021 – 2026 yang dilaksanakan oleh dinas ESDM provinsi Bengkulu pada bidang Energi dan ketenagalistrikan (EKTL) sebagai leading sektor dengan bekerja sama dengan pihak yang berkompeten utnuk proses verifikasi calon penerima dan pihak PLN.
Pada tahun 2022 program ini berjalan dengan fokus bantuan pada kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Jalan Ambles Tak Kunjung Diperbaiki
BACA JUGA:Bertarunglah dengan Damai dan Sportif, Ini Makna Nomor Urut Menurut Paslon Kada di Provinsi Bengkulu
Pelaksanaan kegiatan bantuan sambungan listrik gratis bagi warga miskin dilakukan dengan koordinasi antara Dinas ESDM Provinsi Bengkulu.
“Di bawah pimpinan pak Gubernur Rohidin, menargetkan seluruh rumah tangga yang layak sebagai penerima bantuan pemasangan meteran listrik gratis ini dapat diakomodir baik melalui skema pembiayaan pemerintah melalui APBN atau APBD ataupun pembiayaan dengan memanfaatkan bantuan pihak ketiga misalnya program CSR perusahaan,” singkat Donni.