BPBD Diminta Pangkas Pohon, Curah Hujan Meningkat, Selokan Tersumbat

WASPADA : Pohon tumbang di Kecamatan Rimbo Pengadang Maret lalu. ARIS/RB--

KORANRB.ID - Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera melakukan pemangkasan dahan pohon. 

Hal itu mengantisipasi terjadinya pohon tumbang mengingat intensitas hujan yang belakangan terus meningkat. ''Khususnya di titik jalur lintas utama,'' kata Fahrurrozi.

BACA JUGA:Pohon Tumbang Lumpuhkan Akses Jalan Talang Rimbo Lama

Begitu juga para camat, diharapnya menyosialisasikan penebasan dahan pohon ke masyarakat. Namun teknisnya tetap harus koordinasi dengan pihak luar. ''Salah satunya PLN (perusahaan listrik negara, red) ketika posisi dahan yang hendak ditebas berdekatan dengan kabel listrik,'' terang Fahrurozi.

Atas kondisi curah hujan yang tinggi, masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar rumah. Khususnya untuk lokasi yang di sekitarnya banyak pohon besar. ''Kalau ada pohon yang rawan tumbang, sampaikan ke BPBD atau camat agar dilakukan pemangkasan,'' tutur Fahrurrozi.

BACA JUGA:Bakar Sampah Dekat Pohon Bambu, Rumah Lansia Ludes Dilalap Si Jago Merah

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi, SP memastikan akan segera menyiagakan personelnya turun ke lapangan menyurvei titik rawan bencana. Khususnya ancaman pohon tumbang. ''Kami juga harap masyarakat proaktif memberi informasi karena tidak mungkin seluruh titik tercover oleh anggota kami,'' tandas Tantomi.

Diketahui, sepanjang Januari-November terjadi 2 kasus pohon tumbang. Namun tidak menimbulkan korban. Sementara sepanjang 2021-2022 terdata lebih 6 kasus pohon tumbang yang berdampak menimpa rumah warga. Yakni Kecamatan Lebong Selatan, Kecamatan Lebong Utara, Kecamatan Topos dan Kecamatan Pinang Belapis.

BACA JUGA: Rayakan HUT Ke-12, OJK Tanam 1.200 Bibit Pohon di Desa Sri Kuncoro

Di Kota Curup dan sekitarnya sejak siang kemarin (25/11),  hujan deras yang melanda. Jalan raya di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur digenangi air, akibat kesadaran masyarakat yang sangat minim, membuang sampah sembarangan.

“Setiap hujan selalu seperti ini. Akibat sampah di simpang Sukarajo di atas tuh yang menutupi saluran air. Jadi kami yang dibawah akhirnya mendapatkan imbasnya,” keluh Dayat (32), warga Kelurahan Sukaraja.

BACA JUGA: Target Pangkas 100 Pohon, Hingga Akhir Tahun

Kondisi itu sempat menyebabkan antrean kendaraan bermotor yang cukup panjang, bahkan pada sisi dari arah Kesambe. Tak hanya di jalur utama, di Kelurahan Air Meles Bawah pun air dari selokan sudah melimpah hingga ke jalan, bahkan diantaranya sudah ada yang menggenangi teras warga.

Sejumlah warga pun terlihat sibuk menutup jalan masuk air ke rumahnya dengan beberapa batu ataupun pasir, sebab air masuk ke pekarangan rumah mereka yang berada lebih rendah dari jalan raya. Selain itu beberapa warga juga tampak membersihkan sampah yang nyangkut di depan selokan rumahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan