Media 'Abal-abal' Bikin Resah, Kejari Kepahiang Lakukan Hal Ini
KEJARI: Kajari Kepahiang, Asvera Primadona diapit, Kasi Intel Nanda Hardika dan Kasi Pidsus Kejari Kepahiang Febrianto Ali Akbar mengajak awak media media di Kabupaten Kepahiang ikut bersinergi--HERU/RB
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Makin merebaknya oknum media "abal-abal" kian bikin resah. Khususnya di desa-desa, dengan mengatasnamakan jurnalis dari sebuah media, oknum tersebut mulai mencari celah memanfaatkan anggaran desa untuk kepentingan pribadi.
Tak hanya membuat resah perangkat desa, keberadaan oknum pelaku mengatasnaman media tersebut juga membuat kerja seorang jurnalis yang memang menjalankan fungsi pers di Kabupaten Kepahiang ikut terganggu.
Persoalan ini mencuat dan menjadi bahan diskusi dalam 'Kopi Sore' Kejari Kepahiang, bersama awak media di Kabupaten Kepahiang.
Di sini, Kajari Kepahiang, Asvera Primadona, SH, MH tak menampik fenomena di atas terus berkembang belakangan ini di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Sultan: DPD adalah Mitra Penyeimbang Bukan Oposisi Pemerintah
Karena hal ini pula, secara kelembagaan dirinya mengajak kalangan media yang memang berprofesi sebagai jurnalis resmi di Kabupaten Kepahiang ikut bekerjasama menekan terjadinya kondisi di atas.
"Jangan ada lagi media yang justru tak jelas statusnya, malah membuat hal-hal negatif.
Ini pastinya merusak citra kawan-kawan media sekalian yang memang betul-betul bekerja di media yang jelas," kata Kajari.
Dalam kesempatan ini pula, Kajari mengajak awak media di Kabupaten Kepahiang ikut berkolaborasi khususnya dalam hal menyampaikan informasi yang bertanggung jawab.
BACA JUGA:Ada Anggota Dewan Belum Dapat Pakaian Dinas, Sekwan Yakinkan Seragam DPRD Kepahiang Beres
Tanpa membatasi ruang keterbukaan informasi publik, ia juga berharap kalangan media di Kabupaten Kepahiang mengedepankan penyampaian informasi bertanggungjawab.
"Banyak informasi baru yang kita peroleh dari kopi sore ini.
Artinya kan, ada media-media yang jelas secara hukumnya.
Kalau pun ada yang terindikasi menyimpang, media-media tersebut hanyalah oknum saja.