Gawat! 78 Ekor Kerbau dan Sapi Mati Karena Penyakit Ngorok

TERKAPAR: Salah satu ternak milik warga yang terjangkit penyakit ngorok.--RUSMANAFRIZAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) semakin mengganas menyerang hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Kaur.

Bagaimana tidak hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 78 ekor sapi dan kerbau milik warga Kaur mati akibat terkena penyakit ini.

Data terhimpun, penyakit ngorok yang menyerang ternak warga Kaur mulai teridentifikasi sejak tanggal 30 September yang lalu di Kecamatan Kaur tengah cepat sekali menyebar hingga saat ini sampai ke seluruh wilayah se Kabupaten Kaur.

Paling banyak kasus tercatat di Kecamatan Tanjung Kemuning pada tanggal 8 Oktober yang lalu sebanyak 15 ekor kerbau milik warga dinyatakan mari akibat terjangkit penyakit yang sangat mematikan ini.

BACA JUGA:Unsur Pimpinan DPRD Kaur Resmi Dilantik, Bupati Pesankan Ini!

Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirat, S.Sos melalui Kabid Peternakan drh. Rakhmad Fajar, membenarkan kondisi yang sudah memprihatinkan ini.

"Total dari laporan kita di lapangan sudah sekitar 78 ekor sapi dan kerbau yang mati akibat mengidap penyakit ngorok," kata Rakhmad.

Dirinya mengungkapkan, kasus ngorok merupakan hal yangbaru terjadi di Kabupaten Kaur sehingga untuk pengobatan Dinas Pertanian masih memang mengalami kendala.

Apalagi jika sapi ini sudah positif mengidap penyakit ngorok, maka sangat kecil kemungkin untuk bisa sembuh  atau ternak tersebut 90 persen dipastikan akan mati jika sudah mengidap penyakit ini.

BACA JUGA:Resmikan AMANAH di Aceh Bersama KaBIN, Presiden Jokowi: Anak Muda Aceh Sangat Kreatif

"Pengobatan kita sudah lakukan, namun memang jika sudah mengidap penyakit ini kecil kemungkin untuk dapat sembuh," ungkapnya.

Dijelaskan Rakhmad, kondisi di perparah lagi dengan vaksin yang sampai dengan saat ini belum tersedia untuk Kaur yang notabennya wilayah baru yang terindikasi adanya penyakit ini. 

Pengajuan ke pusat untuk bantuan vaksin ini sudah diminta, hanya saja sampai dengan sekarang belum ada petunjuk dari pusat.

"Kendala kita untuk pencegahan, sekarang belum ada vaksin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan