Netralitas Aparat Masih Harus Dibuktikan
Pasangan Capres dan Cawapres Nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka--Ist/rb
BACA JUGA:Rp 19,3 Miliar Dana BPNT Mengalir ke BU
Untuk penyelenggara penilu, mulai dari KPU pusat sampai ke daerah hingga aparat negara lainnya, Ma'ruf menekankan harus bersikap adil. Swlain itu jiga netral. "Baik itu aparat keamanan, ASN, semuanya," katanya.
Mantan ketua MUI itu menyampaikan, Desember nanti seluruh gubernur diisi oleh pejabat sementara atau Pj. Kepada para Pj gubernur juga harus netral. Tidak boleh memihak calon maupun partai politik manapun.
Penyelenggara pemilu maupun aparat harus netral, karena aturannya sudah demikian. Mereka tidak boleh memihak pada salah satu kontestan. Seluruh pihak perlu menegakkan pemilu yang jujur, adil, dan bersih. Ini penting untuk legitimasi hasilnya pemilu nanti.
Menurut Ma'ruf, jika masyarakat menilai pemilu tidak jujur dan adil, maka kualitas demokrasi akan rusak. "Dianggap cacat lah. Itu bisa, nanti menjadi permasalahan legitimasi," jelasnya. Jadi pelaksanaan pemilu harus bagus secara prosedur, baik secara substansi, dan juga mendapatkan legitimasi.
BACA JUGA:Ketua DPRD BU Sonti : Kades Ujung Tombak Pembangunan
Sementara itu, relawan Ganjar - Mahfud menggelar Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud se- Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta kemarin. Ganjar hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) Ganjar-Mahfud MD, Ahmad Basarah.
Ganjar dan para ketua umum partai mengobarkan semangat para relawan untuk memenang pasangan Ganjar - Mahfud. Ganjar mengajak para pendukungnya untuk berani menghadapi pemilu. "Jika ada yang menghalangi, kita akan tabrak," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa sejumlah kepala desa mulai diperiksa. Tentu, hal itu tidak bisa dibiarkan. Dirinya harus buka suara. "Cacing yang diinjak pun akan melawan," tegasnya disambut teriakan para relawan.
Dia meminta para pendukungnya untuk mencatatan semua kejadian, khususnya pelanggaran. TPN telah menyiapkan banyak pengacara untuk mengawal pemilu agar tetap jujur dan adil. Para relawan dan pendukungnya tidak boleh takut.
Megawati juga menyemangati para relawan untuk berani dan pantang menyerah. Sebab, yang mereka hadapi adalah sama-sama rakyat Indonesia. Polisi, TNI, dan pejabat negara adalah rakyat Indonesia. "Jangan ada yang melakukan intimidasi," ungkapnya.
Semua pihak, kata Megawati, harus taat terhadap undang-undang. Pihaknya akan melawan siapa pun yang berusaha merusak demokrasi di Indonesia. Jangan ada yang melakukan intimidasi seperti yang dilakukan rezim Orde Baru. "Kalian yang baru berkuasa mau bertindak seperti Orde Baru," sindir Megawati.
Ketua (TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menegaskan, saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja. “Ibu Bapak serta saudara-saudara sekian, saat ini kita ada di masa yang tidak baik-baik saja. Betul?” ujar Arsjad. “Betuuul,” teriak ribuan relawan.
Menurut Arsjad, Pilpres 2024 bukan sekadar melawan dua pasangan capres dan cawapres lain, tetapi melawan kezaliman yang massif. Dia pun mengajak para relawan untuk melawan kezaliman tersebut.
Arsjad menyatakan, kecurangan Pemilu 2024 sudah terjadi. Bahkan, kata dia, konstitusi diganti hanya demi memuluskan jalan satu orang menjadi cawapres. “Kelihatan sudah banyak kasus yang terjadi. Bahkan UU, konstitusi kita diutak-atik," ujarnya.