Melintas Saat Laut Pasang, Mobil Pikap L300 Tenggelam

TENGGELAM: Mobil pikap tenggelam saat melintasi pantai ketika air laut sedang pasang.-foto: ist/koranrb.id-

SELUMA, KORANRB.ID - Niat hati ingin mencari kayu bakar, satu unit mobil pikap L300 milik warga Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, Jaya, tenggelam dan nyaris hanyut dibawa air laut pantai Seluma, Rabu sore, 16 Oktober 2024.

Peristiwa ini terjadi di pangkal muara baru Desa Pasar Seluma. Diceritakan warga setempat yakni Gintan, pemilik mobil tersebut awalnya mencari kayu bakar di tepi pantai Pasar Seluma dengan masuk melalui muara mati (muara lama).

Setelah mendapatkan beberapa potong kayu bakar, pemilik mobil kemudian pulang dengan mengitari lewat muara baru.

Nahas saat akan menyeberang, muara yang awalnya sedang surut tiba-tiba dihantam ombak pasang hingga mesin mobilnya menjadi mogok.

"Kalau kronologisnya tadi pemilik mobil mau cari kayu bakar lewat muara mati, pas mau pulang lewat muara baru. Tapi air pasang keburu naik jadinya terjebak dan mogok," terang Gintan.

BACA JUGA:Mandi Bersama Keluarga, Pemuda Kota Bengkulu Tenggelam di Pemandian Napal Jungur Seluma, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Oknum Guru Olahraga Didakwa UU Perlindungan Anak, Terancam 15 Tahun Penjara

Khawatir mobil akan hanyut terseret arus karena air pasang kembali naik, warga sekitar turut membantu mengikatkan mobilnya dengan tali ke pohon yang ada di sekitarnya. Hingga menjelang magrib, mobil nahas tersebut berhasil dievakuasi ditarik beramai-ramai ke tepi pantai.

"Alhamdulillah mobilnya berhasil diselamatkan. Tadi mobilnya diikat agar tidak hanyut terseret arus," ujar Gintan.

Perlu diketahui, mobil yang sering berada di dekat laut atau digunakan di wilayah pesisir berisiko mengalami berbagai kerusakan akibat lingkungan yang kaya garam. Udara laut yang lembap dan mengandung kadar garam tinggi dapat menimbulkan efek negatif pada komponen kendaraan, terutama bagian yang terbuat dari logam. 

Salah satu bahaya paling umum bagi mobil yang sering berada di area laut adalah korosi atau karat pada bodi dan rangka mobil. Air laut dan uap air yang mengandung garam memiliki sifat korosif yang sangat agresif terhadap logam. 

Komponen-komponen mobil yang terbuat dari logam, seperti bodi, sasis, dan komponen mekanis lainnya, dapat terkena dampak korosi lebih cepat jika tidak dirawat dengan baik. Ini terjadi karena ion-ion garam dalam udara atau air laut mempercepat proses oksidasi besi, yang menghasilkan karat.

BACA JUGA:Waspadai Potensi Curang dalam Penyebaran Undangan Pilkada, Ini Kata Bawaslu

BACA JUGA:Auditor Sebut Mark Up Tipikor RSUD Mukomuko 3,5 Persen, Ahli Terangkan Kewenangan Penghitungan Kerugian Negara

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan