Suspect DBD Seluma Tembus 339 Kasus, Ini 3 Puskesmas Terbanyak Menanganinya

FOGGING: Dinkes Seluma saat menyemprotkan fogging untuk meminimalisir penyebaran DBD. FOTO: Istimewa--

Mazda mengatakan bahwa banyaknya kasus terjadi pada awal tahun, karena adanya musim pancaroba yang melanda Kabupaten Seluma serta minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan sekitar.

Adapun ciri-ciri dari gejala DBD yakni demam tinggi selama tiga hari, timbulnya ruam merah pada kulit, nyeri kepala, otot dan tulang terasa nyeri dan ngilu. 

Jika terdapat tanda tanda ini, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. 

BACA JUGA:10 Warga Seluma Terpapar HIV, Seks Bebas Faktor Dominan Penularan

BACA JUGA:Pembayaran 7 Jenis Pajak Bisa Pakai QRIS Babe: Kerja Sama Bapenda Seluma

Karena saat ini seluruh Puskesmas di Kabupaten Seluma telah memiliki alat Rapic Diagnostic Test(RDT), alat tersebut dapat mendeteksi adanya virus Dengue di awal, sehingga resiko kematian akibat virus tersebut dapat terhindar.

"Silahkan periksa jika mengalami demam tinggi selama 3 hari, saat ini di setiap puskesmas telah tersedia alat RDT pendektesi virus DBD," imbau Mazda.

Sejauh ini Dinkes Seluma juga mencatat ada 5 pasien yang meninggal dunia, terakhir pada Kamis, 18 April 2024, yakni warga Kelurahan Kembang Mumpo, Kecamatan Semidang Alas Maras, Jeni Ariska (21) meninggal dunia setelah sebelumnya dipastikan positif terserang DBD.

Perolehan kasus DBD di Kabupaten Seluma tahun ini cukup tinggi, karena sebagai perbandingan, pada tahun 2023 lalu Dinkes Seluma mencatat ada 195 kasus DBD di Kabupaten Seluma, tiga pasien berujung meninggal dunia pasca mengidapnya.

“Untuk tahun ini ada 5 pasien yang positif DBD dan dilaporkan meninggal dunia, meskipun dari beberapa laporan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor penyakit pendukung lainnya,” pungkas Mazda. 

Ditambahkan Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, S. Sos, untuk mencegah penambahan kasus DBD di Kabupaten Seluma, saat ini Dinkes Seluma telah menyebarkan dan menyiapkan bubuk abate secara gratis bagi warga di sejumlah desa/kelurahan yang membutuhkan. 

BACA JUGA:Belum Ada Keputusan dari PPP Untuk Ketua DPRD Seluma

BACA JUGA:Sedang Mencuci Motor, Warga Ilir Talo Tak Sadar Rumah Dilalap Api, Ini Kronologisnya

Diharapkan ini dapat menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Seluma.

Selain dibagikan di lapangan, bubuk abate tersebut juga disediakan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Seluma, agar dapat ditaburkan ke tempat penampungan air milik warga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan