Optimalisasi Pemberdayaan Sumber Daya Lokal Langkah Menuju Kemandirian Energi

CEMS: Pemantauan audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS) oleh BBSPJPPI di di PLN Indonesia Power Jabar 2 Pelabuhan Ratu.-foto: kemenperin/koranrb.id-

KORANRB.ID – Indonesia menapaki langkah menuju kemandirian energi melalui optimalisasi pemberdayaan sumber daya lokal, sebagaimana disampaikan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto dalam pidato pertama kenegaraannya. Komitmen ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang guna meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Dalam rangka mendukung visi Indonesia tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berkomitmen untuk terus mendorong sektor industri manufaktur agar menjadi lebih tangguh dan berdaya saing global. 

Selain itu industri diharapkan dapat berperan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui pemanfaatan inovasi teknologi dan sumber daya nasional secara optimal.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, bahwa sektor industri tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga memiliki tanggungjawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kementerian Perindustrian telah mengambil langkah nyata melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara BSKJI dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup guna mencapai target Net Zero Emission pada sektor industri sebagai tujuan jangka panjangnya,” papar Andi dalam kunjungan kerja di PLN Indonesia Power Jabar 2 Pelabuhan Ratu dikutip dari kemenperin.go.id, Senin  28 Oktober 2024.

BACA JUGA:Eni Khairani dan Para Tokoh Bengkulu Dukung ROMER, Termasuk Ibu-ibu Pengajian serta Kader Bank Sampah

BACA JUGA:Khawatir Tak Atasi Banjir, Proyek Jembatan Sawah Lebar-Kebun Tebeng Dihentikan

Ruang lingkup kerja sama itu mencakup pemantauan dan pengendalian dampak lingkungan yang telah disepakati, penerapan kebijakan industri hijau, sinergi, dan objektivitas pelaksanaan pemantauan lingkungan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya industri untuk mendukung operasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

“Oleh karenanya, diperlukan peran aktif dan inovasi layanan jasa yang mendukung transformasi industri hijau,” tutur Andi.

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah BSKJI, berkomitmen kuat dalam mengembangkan layanan yang inovatif dan aplikatif guna mendukung industri dan masyarakat dalam memenuhi regulasi serta meminimalkan dampak lingkungan.

Andi juga menuturkan bahwa BBSPJPPI telah memiliki keahlian dalam mendukung pemantauan emisi berkelanjutan melalui pelaksanaan audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS) pada berbagai industri. Audit CEMS ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi layanan dalam memenuhi kebutuhan industri sesuai regulasi PermenLHK No 13 Tahun 2021, terutama dalam pelaksanaan Relative Accuracy Test Audit (RATA), Cylinder Gas Audit (CGA), dan Response Correlation Audit (RCA).

Pada kesempatan yang sama, Kepala BBSPJPPI Semarang Sidik Herman menegaskan bahwa pihaknya siap berkontribusi dalam mencapai kemandirian energi sesuai arahan Presiden melalui kompetensi yang dimiliki dan akan selalu berinovasi untuk mendukung hal tersebut. Salah satu bentuk inovasi yang telah dilakukan BBSPJPPI Semarang adalah pengembangan layanan audit CEMS.

BACA JUGA:285 Sepada Motor Ditahan, Hanya 1 Truk Batu Bara Ditilang Selama Ops Zebra Nala 2024

BACA JUGA:Harga Bapok Mulai Turun, Pembeli Sepi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan