Khawatir Tak Atasi Banjir, Proyek Jembatan Sawah Lebar-Kebun Tebeng Dihentikan
PROTES: Warga Jalan Merawan RT 25 Sawah Lebar mendatangi lokasi proyek bertemu pekerja dan konsultan proyek meminta hadirkan pihak PUPR Kota Bengkulu.--Foto: Patris.Koranrb.Id
BENGKULU,KORANRB.ID – Dianggap tidak sesuai harapan dalam mengatasi banjir di musim hujan, warga Jalan Merawan RT 25 RW 07 Kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu minta pengerjaan proyek jembatan (box culvert) dihentikan sementara.
Warga juga kecewa karena pengerjaan proyek PUPR Kota Bengkulu tahun Anggaran 2024 itu bukanlah sepenuhnya jembatan permanen, melainkan box culvert yang speknya tak jauh beda dengan box culvert lama.
BUKAN JEMBATAN: Box Culvert di Jalan Merawan Sawah Lebar- Jalan Merapi Kebun Tebeng diprotes warga karena dikhawatirkan tak atasi banjir --Foto: Reno Dwi.Koranrb.Id
Padahal tujuan utama warga mengusulkan pembangunkan jembatan yang menghubungkan Jalan Merawan Raya Kelurahan Sawah Lebar ke Jalan Merapi RT 18 Kebung Tebeng, agar ketika musim hujan, debit air yang cukup besar tak terhambat saat melintasi box culvert.
BACA JUGA: Percepat Penetapan Alur Pelabuhan Pulau Baai, APBB juga Surati Kemenhub
BACA JUGA: Tingkatkan Siaga Bencana, Dinsos Giatkan Lomba Bongkar Pasang Tenda
Selama ini, setiap musim hujan, kawasan RT 25 Sawah Lebar dan sekitarnya dan sebagian RT 18 Kebun Tebeng yang berdekatan dengan box culvert selalu terendam. Itu salah satu penyebabnya, terhambatnya air mengalir di dalam box culvert yang lebarnya hanya 2 meter.
“Jembatan (box culvert) selama ini cukup baik, cukup tahan. Sekalipun arus lalu lintas kendaraan cukup padat terutama di pagi dan sore hari lantaran ada 2 sekolah (SDIT dan SMAIT Iqra). Yang jadi masalah itu kolom (lingkaran dalam box culvert) terlalu kecil. Ketika hujan debit air mengalir tidak maksimal, sehingga airnya meluap naik ke jalan merendam permukiman warga,” jelas tokoh masyarakat setempat Dr. H. Intihan, SH, MH didampingi H. Effendi, SH, MH dan Ketua RT 25 Sawah Lebar AKP. (purn)Pernoto serta puluhan masyarakat yang mendatangi lokasi proyek.
Sebelumnya proses pembangunan ini mendapat sambutan baik. Mengingat sudah 10 tahun lebih warga mengusulkan pembangunan jembatan, akhirnya bisa diakomodir Pemkot Bengkulu.
PROYEK JEMBATAN: Papan proyek di dinding bascemp pekerja--Foto: Patris.Koranrb.Id
Pembangunan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Bengkulu tahun 2024 sebesar Rp348 juta ini, terdapat hal yang dirasa janggal. Dimana pembangunan bukan sepenuhnya jembatan, tetapi box culvert atau gorong-gorong besar dengan ukuran lebar kolom 3 meter.
BACA JUGA:285 Sepada Motor Ditahan, Hanya 1 Truk Batu Bara Ditilang Selama Ops Zebra Nala 2024
BACA JUGA:Kades di Bengkulu Utara Bersama Anak Ditahan Polres Bengkulu Utara, jadi Tersangka Korupsi Dana Desa
“Kalau lebar kolom dalam box culvert hanya 3 meter tentunya tidak akan mengatasi masalah. Kami ingin perbaikan ini tentunya benar-benar mengatasi masalah banjir. Kalau memang tak bisa dibangun jembatan sepenuhnya karena keterbatasan anggaran, minimal lebar kolom box culvert 4 meter. Kalau tak juga bisa diakomodir, sebaiknya hentikan saja proyek ini ketimbang hasilnya tak menyelesaikan masalah banjir ini,’’ tandas Intihan diamini M. Yunus AF saat pertemuan dengan Subkordinator Bidang Binamarga Dinas PUPR Kota Bengkulu, Supriadi.