Berasal dari Nyamuk, DBD dan Chikungunya Ternyata Punya Perbedaan Mendasar, Ini Penjelasannya
Penyakit Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) sering disalahartikan sebagai penyakit yang sama karena beberapa kemiripan dalam gejala dan cara penyebarannya.--Pixabay
Beberapa dokter juga menyarankan pasien melakukan terapi fisik untuk menjaga fleksibilitas sendi agar tidak kaku atau mengalami gangguan mobilitas.
Pada DBD, karena risiko perdarahan yang tinggi, pemberian obat penghilang rasa sakit seperti OAINS justru harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Sebagai gantinya, pasien disarankan untuk banyak istirahat, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, dan menghindari aktivitas berat.
Jika jumlah trombosit pasien turun drastis, beberapa rumah sakit juga menyediakan terapi cairan atau transfusi darah untuk mengatasi kondisi tersebut.
BACA JUGA:Ini Besaran Dana Kampanye Paslon Pilkada Kepahiang 2024, Ada yang Rp30 Juta
BACA JUGA:Dapat Obati Kebutaan Sementara Hingga Tingkatkan Stamina, Inilah Fakta Empedu Kambing
Di Indonesia, yang merupakan negara tropis, kasus chikungunya dan DBD banyak terjadi terutama pada musim penghujan, ketika populasi nyamuk pembawa virus meningkat. Oleh karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko terinfeksi kedua penyakit ini.
Salah satu cara yang direkomendasikan oleh pemerintah adalah dengan menerapkan program 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
Program ini bertujuan untuk menghilangkan tempat nyamuk berkembang biak, seperti genangan air di wadah bekas atau kolam-kolam kecil. Selain itu, menggunakan kelambu, pakaian tertutup, serta obat nyamuk juga sangat dianjurkan, terutama di daerah yang rawan wabah.
Dalam hal vaksin, hingga saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk chikungunya. Namun, untuk DBD, terdapat vaksin dengue yang telah tersedia di beberapa negara, meskipun penggunaannya masih terbatas dan diberikan hanya pada kelompok tertentu.
Vaksin ini tidak sepenuhnya melindungi dari infeksi, tetapi dapat membantu mengurangi keparahan gejala pada beberapa pasien.
Secara keseluruhan, meskipun chikungunya dan DBD memiliki beberapa kesamaan, namun perbedaan dalam penyebab, gejala, serta tingkat keparahan komplikasi membuat keduanya memerlukan perhatian medis yang berbeda.
BACA JUGA:Punya Riwayat Penyakit Sinus? Ini Beberapa Hal yang Perlu Dihindari
BACA JUGA:Memiliki Bentuk Serupa, Ternyata Ini 8 Perbedaan Semangka Kuning dan Merah
Mengetahui perbedaan ini sejak dini dapat membantu pasien dan tenaga medis untuk mengidentifikasi penyakit sejak dini dan memberikan perawatan yang tepat.