Benarkah Tidur di Lantai Sebabkan Penyakit Paru-Paru Basah? Simak Penjelasannya

Penyakit paru-paru basah atau dalam istilah medis disebut dengan pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. --pixabay

BACA JUGA:Tangan Kerap Alami Treamor, Mungkin Genjala Penyakit ini

Meskipun penyebab utama pneumonia adalah infeksi mikroorganisme, namun ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini, seperti merokok, paparan polusi udara, dan lingkungan yang lembab.

Di masyarakat, ada keyakinan bahwa tidur di lantai bisa menyebabkan paru-paru basah. Pendapat ini umumnya berasal dari anggapan bahwa tidur di lantai yang dingin bisa menyebabkan tubuh terpapar suhu rendah dan kelembaban tinggi, sehingga memicu infeksi pada paru-paru. 

Mitos ini cukup populer, terutama di negara-negara dengan iklim tropis, di mana udara cenderung lembab. 

Beberapa orang percaya bahwa udara yang lebih dingin di dekat lantai dapat meresap ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah pernapasan, termasuk pneumonia.

Namun, perlu dipahami bahwa tidak ada bukti medis yang kuat yang menyatakan bahwa tidur di lantai secara langsung menyebabkan penyakit paru-paru basah.

Paru-paru basah atau pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur, yang menyerang sistem pernapasan.

BACA JUGA:Awas, Berikut Bahaya Konsumsi Makanan dan Minuman Kedaluwarsa

BACA JUGA:Ayo dicoba di rumah resep cara memasak semur ayam berkuah gurih dan manis khas betawi

Tidur di lantai yang dingin mungkin saja membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, tetapi tidak secara langsung menyebabkan paru-paru basah.

Meskipun tidur di lantai tidak secara langsung menyebabkan paru-paru basah, paparan suhu dingin dapat memengaruhi kesehatan pernapasan seseorang. 

Suhu dingin dapat membuat saluran pernapasan mengerut dan menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. 

Kondisi ini bisa memicu gejala pernapasan, seperti pilek, batuk, dan sesak napas, yang sering kali disalahartikan sebagai gejala paru-paru basah.

Paparan suhu rendah juga bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga seseorang lebih mudah terserang infeksi. 

Dalam kondisi suhu rendah, tubuh akan berusaha untuk menjaga panas dengan cara menyempitkan pembuluh darah di permukaan kulit. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan