Benarkah Bulu Kucing Bisa Sebabkan Penyakit Asma, Ini Penjelasannya
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di dunia. --Abdi/RB
KORANRB.ID - Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di dunia.
Kepribadiannya yang lucu, tingkah lakunya yang menggemaskan, dan sifatnya yang penuh kasih sayang membuat banyak orang memilih kucing sebagai teman di rumah.
Namun, bagi sebagian orang, memelihara kucing dapat menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan, salah satunya anggapan bahwa bulu kucing dapat menyebabkan asma. Apakah anggapan ini benar, mari simak penjelasan berikut.
Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara.
BACA JUGA:Tidur Cukup, Namun Masih Ngantuk di Pagi Hari, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Baru 4 Bulan Bebas, Mantan Napi Ditangkap Lagi jadi Bandar Sabu di Bengkulu Utara
Gejala utamanya meliputi sesak napas, batuk, mengi bunyi napas yang bernada tinggi, dan rasa berat di dada.
Penyakit ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti alergi, polusi udara, infeksi saluran pernapasan, stres, atau aktivitas fisik berlebihan.
Asma sering kali dikaitkan dengan reaksi alergi, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu tertentu, seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan.
Sebenarnya, bukan bulu kucing itu sendiri yang menjadi penyebab alergi atau asma. Alergi terhadap kucing disebabkan oleh protein tertentu yang ditemukan dalam air liur, urin, dan serpihan kulit mati dander kucing.
BACA JUGA:Benarkah Orang Kaya Tidurnya Lebih Nyenyak? Berikut Faktanya
BACA JUGA:Kamu Seorang Guru? Ini 12 Trik Jitu agar Menjadi Guru yang Disenangi Murid
Protein ini, yang dikenal dengan nama Fel d 1, menempel pada bulu kucing ketika mereka menjilati tubuhnya saat membersihkan diri.
Serpihan kulit mati kucing yang mengandung Fel d 1 sangat ringan dan kecil sehingga mudah tersebar di udara.