Disdikbud Rejang Lebong Gencarkan Sosialisasi Anti Bullying di Sekolah
Disdikbud Kabupaten Rejang Lebong.-foto: dok/koranrb.id-
KORANRB.ID – Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong terus memperkuat sosialisasi bahaya perundungan atau bullying di seluruh sekolah.
Program ini mencakup lembaga pendidikan dari tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP yang tersebar di 15 kecamatan di kabupaten ini.
Menurut Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Drs. Noprianto, MM, penting menyadarkan anak-anak tentang dampak negatif bullying sejak usia dini. Bahaya bullying harus disosialisasikan kepada anak-anak sejak dini.
Ia juga meminta sekolah-sekolah di Kabupaten Rejang Lebong untuk turut serta secara aktif dalam menyampaikan edukasi ini.
“Sosialisasi ini merupakan langkah strategis untuk mencegah kasus perundungan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional siswa. Bullying tidak hanya merusak mental anak, tetapi juga menghambat proses belajar mereka. Kami berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari intimidasi," terang Noprianto.
BACA JUGA:Mahasiswa Unihaz Ikut Pelatihan Jurnalistik Gelaran BEMG
BACA JUGA: Ketua DPD RI: Pembangunan Bengkulu Perlu Kolaborasi Berkelanjutan
Dalam implementasinya, jelas Noprianto, program ini mengajak para guru dan pihak sekolah untuk berperan aktif dalam menyampaikan edukasi kepada siswa melalui pendekatan yang kreatif dan mendidik.
Noprianto menjelaskan bahwa sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, diskusi kelompok, per-mainan edukatif, dan penayangan video pendek tentang dampak bullying.
“Guru harus menjadi teladan dan mengajarkan siswa untuk menghormati satu sama lain. Kami juga mendorong pihak sekolah untuk mengintegrasikan materi tentang bahaya bullying ke dalam kurikulum pembelajaran,” tegas Noprianto.
Selain itu, ia mengimbau sekolah untuk melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan yang positif, misalnya dengan membentuk kelompok pendukung atau “peer support” yang bertugas mendeteksi dan membantu teman sebaya yang menjadi korban bullying.
Tidak hanya sekolah, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah bullying. Noprianto mengingatkan orang tua untuk lebih memperhatikan perubahan perilaku anak di rumah.
“Jika anak tiba-tiba menjadi murung, kehilangan semangat belajar, atau enggan pergi ke sekolah, itu bisa menjadi tanda adanya masalah. Orangtua harus peka terhadap perubahan ini dan segera berkomunikasi dengan pihak sekolah,” jelasnya.
BACA JUGA:Lumpuh Total, Akses Jalan Lebong-Rejang Lebong Tertimpa Longsor