Sempat Anjlok, Harga Daging Sapi dan Kerbau Kembali Normal
POTONG: Penjual daging di bintuhan tengah memotong daging jualannya.--RUSMANAFRIZAL/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID - Sempat anjlok akibat wabah penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) harga daging sapi dan kerbau di Kabupaten Kaur per hari Selasa, 26 November 2024 kembali normal.
Sebelumnya harga daging sapi per kilogramnya hanya di angka Rp100 ribu sementara sekarang sudah di harga normal Rp150 ribu per kilogram.
Farizal salah satu pedagang daging sapi di kawasan alun-alun Kota Bintuhan mengatakan, harga daging sapi mulai normal sudah terjadi sekitar 1 mingguan.
Dimana sebelumnya harga daging sapi sempat anjlok di angka Rp100 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Penyaluran Logistik Pilkada di Kabupaten Kaur Tuntas, Ketiga Paslon Optimis Menang
Salah satu faktor utama penyebab harga daging sapi menjadi sangat jatuh adalah, wabah penyakit ngorok yang sebelumnya sempat mengganas.
Akibatnya banyak sekali peternak yang menjual, sapi yang sudah mengidap penyakit ngorok sehingga harga jualnya menjadi merosot.
"Sekarang harga sudah kembali normal, sebelumnya harga daging memang sempat anjlok," ungkap Farizal Selasa, 26 November 2024.
Farizal mengaku pantauan mereka di lapangan saat ini wabah penyakit ngorok sudah mulai landai.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Utara Pastikan Semua Logistik Pilkada Sudah Didistribusikan
Tidak seperti beberapa minggu sebelumnya, yang mana setiap hari pasti ada peternak yang menjual hewan ternaknya entah itu sapi atau kerbau yang telah mengidap penyakit ngorok.
Bahkan ada beberapa peternak, yang menjual sapi atau kerbau miliknya dengan harga yang sangat murah karena takut juga tertular penyakit ngorok.
"Pantauan kita di lapangan sekarang untuk wabah penyakit ngorok memang sudah mulai landai, jika dibandingkan dengan beberapa minggu belakangan," ujarnya.
Karena wabah penyakit ngorok yang mulai melandai dan harga daging kembali normal, sekarang masyarakat yang membeli daging juga telah kembali normal seperti semula.