Waspada Angin Kencang, Cuaca Ekstrem Ancam Keselamatan Warga
TUMBANG: Pohon tumbang di Pasar Bang Mego pada Kamis siang, 5 Desember 2024.-foto: arie/koranrb.id-
“Kami sudah mengarahkan tim untuk bergerak ke titik-titik rawan. Pohon-pohon besar di dekat jalan raya yang berisiko tumbang akan segera ditangani untuk meminimalkan dampak buruk. Selain itu, kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami langkah-langkah pencegahan,” kata Shalahuddin.
BACA JUGA:Usai Geledah, KPK Angkut Satu Koper Besar Warna Biru Usai Geledah Disnakertrans Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Waspada! BMKG Sebut Provinsi Bengkulu Berpotensi Diterpa Hujan Badai Hingga 7 Desember
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang tetapi waspada dalam menghadapi situasi ini. Beberapa langkah yang disarankan untuk dilakukan masyarakat diantaranya hindari area berisiko, dengan tidak berlindung di bawah pohon besar, baliho, atau tiang listrik selama angin kencang berlangsung.
Selain itu, pastikan atap dan struktur bangunan dalam kondisi kokoh. Jika memungkinkan, periksa kembali bagian rumah yang rawan rusak seperti genteng atau dinding.
Bagi pengendara kendaraan bermotor juga diimbau untuk berhati-hati, terutama di jalan yang banyak dikelilingi pepohonan besar.
“Jika ada kejadian seperti pohon tumbang atau kerusakan lainnya, masyarakat diminta segera melapor ke BPBD atau perangkat desa setempat untuk mendapat penanganan lebih lanjut,” imbaunya.
Shalahuddin juga mengingatkan pentingnya mengikuti informasi terkini dari BMKG dan pihak berwenang lainnya.
“Kami meminta warga untuk tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan. Informasi ini sangat penting demi keselamatan bersama,” tegasnya.
Ia mengatakan, BMKG memperkirakan kondisi cuaca ekstrem di wilayah Rejang Lebong ini masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Angin kencang, yang kerap terjadi di musim pancaroba, memang menjadi fenomena rutin, tetapi dampaknya bisa lebih parah jika tidak diantisipasi dengan baik.
Oleh karena itu, BPBD terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan perlindungan maksimal.
“Selain langkah pencegahan, kita juga menyarankan masyarakat untuk mulai membangun kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana. Pemetaan daerah rawan bencana, perencanaan evakuasi, dan edukasi masyarakat tentang penanganan darurat menjadi agenda jangka panjang yang harus terus digalakkan,” terangnya.
Shalahuddin mengungkapkan, cuaca ekstrem adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tetapi dampaknya dapat diminimalkan melalui kesiapsiagaan.
BPBD Kabupaten Rejang Lebong berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menjaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
“Kami berharap, melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat melewati situasi ini dengan aman. Mari kita tingkatkan kepedulian dan solidaritas untuk membantu sesama, terutama mereka yang terdampak langsung oleh cuaca ekstrem ini,” tutup Shalahuddin.