DKPP Lakukan Kajian dan Penelusuran, Ungkap Asal Penyakit Ngorok yang Serang Kerbau di Kelurahan Kandang
JELASKAN: Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi. RENO/RB--
Namun dengan rutin melakukan pengobatan diharapkan dapat menangkal penyakit SE tersebut.
BACA JUGA:Inspektorat Bengkulu Tengah Bimtek Nasional Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah
BACA JUGA:Akibat Cuaca Ekstrem, 15 Tiang Listrik di Wilayah Kabupaten Seluma Roboh
“Setelah kita turun, insyaallah bisa teratasi dan kita sudah turun juga saat ini sudah mulai melandai,” demikian Henny
Sekadar mengulas berita sebelumnya diduga terjangkit penyakit ngorok, puluhan ternak warga Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu mati, warga harapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu bertindak cepat.
Salah satu pemilik kerbau, warga RT 2 RW 1 Kelurahan Kandang, Sukardi (40) mengungkapkan dari total 25 ekor kerbau miliknya, hingga kemarin, 4 Desember 2024 sebanyak 4 ekor kerbau mati.
Ia menuturkan, tidak mengetahui secara pasti penyebab dari kematian 4 ekor kerbau miliknya tersebut.
Namun dari informasi yang ia terima dengan ciri-ciri kematian pada kerbaunya tersebut diduga terserang penyakit ngorok seperti kejadian di daerah Bengkulu Selatan beberapa waktu lalu.
“Sampai sekarang sudah 4 ekor yang mati saya juga tidak tahu apa penyebabnya apakah mati karena penyakit tertentu atau diserang virus juga tidak tahu,” ungkap Sukardi.
Ia mengukapkan pada saat pagi hari pada saat dilepas liarkan, kondisi kerbau-kerbau tersebut masih dalam keadaan sehat.
Namun pada saat menjelang sore ketika pulang ke kandang beberapa di antaranya mulai menunjukkan gejala seperti adanya busa yang keluar dari hidung kerbau, kemudian terlihat tidak aktif dari pada yang lainnya.
Melihat kondisi demikian, Sukardi langsung mengambil tindakan cepat dengan membeli 1 botol vaksin pencegah virus kerbau, namun tetap saja beberapa kerbaunya mati.
“Jadi ada yang timbul busa dari hidung kemudian terlihat tidak aktif dari pada yang lain, sudah dikasih obat besoknya mati,” kata Sukardi.
Sukardi berharap pemerintah segera melihat kondisi yang terjadi pada beberapa peternak yang berada di Kelurahan Kandang.
Dan segera mengambil tindakan untuk memberikan vaksin, mengingat dari 4 ekor kerbau yang mati tersebut ia mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta.