Wamendag Roro: Ciptakan Ekosistem Modest Fesyen Inklusif, Inovatif dan Berkelanjutan

FOTO: Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri--

Oleh karena itu, semangat inovasi dan kemauan untuk selalu produktif pada industri ini harus didukung semua pihak, termasuk pemerintah.

Menurut Wamendag Roro, Kementerian Perdagangan memiliki platform InaExport yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha, termasuk di sektor modest fesyen untuk menganalisis pasar di berbagai negara. 

Para pelaku usaha modest fesyen yang tertarik untuk mengekspor produk mereka ke luar negeri dapat mempelajari jenis produk yang dibutuhkan oleh setiap negara melalui platform tersebut.

BACA JUGA:Venezia Vs Como: Adu Gengsi 2 Tim Papan Bawah Bernuansa Indonesia

BACA JUGA:5 Bulan Dibiarkan, Material Longsor Nyaris Tutupi Jalan, Dewan Desak BPBD Provinsi Bertindak

“Selain itu, Kementerian Perdagangan melalui lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri siap membantu para pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar global, termasuk pelaku usaha modest fesyen. Tidak hanya itu, penguatan diplomasi perdagangan internasional serta penguatan promosi dan informasi ekspor juga kami lakukan untuk kemajuan produk nasional di kancah internasional,” tutur Wamendag Roro.

Wamendag Roro mengungkapkan, industri modest fesyen di Indonesia mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal ini tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang semakin kompeten, kreatif, dan inovatif.

Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan, dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri modest fesyen. 

Bagi Wamendag Roro, potensi tersebut dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk memenuhi permintaan domestik, tetapi juga pasar global.

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy (SGIE) pada 2023, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam perkembangan modest fesyen dunia, setelah Turki dan Malaysia. 

“Kita patut bersyukur akan hal tersebut. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan alam, keragaman wastra, serta budaya yang dapat menjadi modal bagi Indonesia untuk memimpin industri modest fesyen global,” tegas Wamendag Roro.

Wamendag Roro memaparkan, Kementerian Perdagangan memiliki tiga program prioritas. 

Ketiga program tersebut yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor.

Wamendag Roro mengutarakan, dalam hal peningkatan UMKM BISA ekspor, Kementerian Perdagangan memberikan pendampingan desain kepada UMKM melalui Indonesia Design Development Center (IDDC). Selain itu, Kementerian Perdagangan melakukan pencetakan eksportir UMKM baru dan peningkatan peran agregator.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan