88 Balita Berpotensi Stunting, Ini yang Dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan

PENURUNAN STUNTING: Rapat penurunan stunting Bengkulu Selatan beberapa waktu lalu.-foto: rio/koranrb.id-

KORANRB.ID - Total ada 88 balita di Kabupaten Bengkulu Selatan berpotensi stunting. Hal ini terungkap dari kegiatan publikasi data stunting dan diseminasi audit kasus stunting (AKS) Bengkulu Selatan tahun 2024.

Saat ini balita yang berpotensi stunting tersebut dipantau oleh petugas Puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan Bengkulu selatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Selatan, Sukarni mengatakan, pentingnya sinergi dan kerja sama stakeholder yang ada di Bengkulu Selatan untuk percepatan penurunan angka stunting di daerah. Komitmen bersama dalam membantu generasi muda tumbuh kembang dengan baik dan optimal dilakukan pemerintah daerah.

BACA JUGA:Miris! 30 Tambak Udang di Kaur Belum Bayar CSR

BACA JUGA:DKPP Kota Bengkulu Siapkan 1.500 Dosis Vaksin Rabies, Ini Targetnya

“Upaya pemerintah dengan memperoleh data prevalensi stunting di tingkat puskesmas kecamatan dan desa data ini untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat untuk pencegahan dan penurunan stunting,” kata Sukarni.

Sukarni berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan dan terkumpulnya data stunting. Kepada semua pihak yang terkait dengan intervensi penurunan stunting ini, dia meminta senantiasa bekerja sama dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. 

Hal itu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dan menjawab tuntutan harapan masyarakat untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Serta bahu membahu dalam melaksanakan setiap integrasi penurunan stunting sehingga dapat menurunkan prevalensi stunting yang ada di Bengkulu Selatan.

“Tentunya kerjasama tim dan bahu membahu agar penurunan stunting ini dapat terlaksana,” ujar Sukarni.

BACA JUGA:Jalan Padang Panjang Rusak, Padahal Akses Penting di Bengkulu Selatan

BACA JUGA: Cuaca Buruk, BBM di SPBU Bengkulu Langka, Ini Penjelasan Pertamina

Terpisah, anggota DPRD Bengkulu Selatan, Nurmalena mendorong agar percepatan penurunan stunting di Bengkulu Selatan dilakukan secara kompak oleh eksekutif, lembaga-lembaga non pemerintah, legislatif dan beberapa komunitas.

Sinergitas itu nanti, menurut Nurmalena akan berdampak positif pada penurunan stunting.

Selain itu ketahanan pangan juga menjadi upaya penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak sehingga dapat mencegah terjadinya stunting. "Kita berharap tetap kompak dan yakin kasus stunting Bengkulu Selatan zero," ujar Nurmalena.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan