Butuh Rp37,5 Miliar Makan Bergizi Gratis 15 Ribu Pelajar SD dan SMP
JELASKAN : Kabid Pendidikan, Disdikbud Lebong, Habibi, S.Pd saat menjelaskan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk program makan bergizi gratis di Kabupaten Lebong--Foto: Fiki Susadi.Koranrb.id
LEBONG,KORANRB.ID – Menjalankan program Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lebong, dibutuhkan anggaran Rp37,5 miliar.
Hal ini disampaikan, Kepala Bidang Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebong, Habibi, S.Pd, Rabu, 11 Desember 2024.
Dirincikan Habibi, saat ini jumlah pelajar SD dan SMP di Kabupaten Lebong mencapai 15 ribu orang.
Jika dikalkulasikan, satu porsi makan siang gratis membutuhkan anggaran Rp10 ribu dikali 15 ribu pelajar, maka dalam satu hari membutuhkan anggaran Rp150 juta.
Dalam satu bulan, masa aktif belajar rata-rata 25 hari, maka dalam satu bulan membutuhkan anggaran Rp3,750 miliar.
BACA JUGA:Sport Center Rp5 Miliar Terancam Tak Selesai, Perpanjang Kontrak Denda Sebesar Ini
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Ternak Rentan Terserang Penyakit Ngorok, Beri Ternak Pakan yang Cukup
Dalam satu tahun, masa aktif belajar lebih kurang 10 bulan, jika dihitung dalam satu tahun untuk menjalankan program makan siang gratis di Kabupaten Lebong membutuhkan anggaran lebih kurang Rp37,5 miliar.
“Itu hitungan kasar kita. Karena perkiraan kita, jika dikurang hari libur, aktif belajar dalam satu tahun itu hanya 10 Bulan. Kebutuhan anggaran untuk program ini diangka Rp37 miliar lebih,” ujarnya.
Mengenai anggaran kebutuhan program makan siang bergizi gratis ini, masih dibahas oleh Disdikbud Lebong bersama Badan Keuangan Daerah (BKD) Lebong.
Untuk sumber anggarannya, Habibi mengaku belum mengetahui. Akan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lebong atau akan dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Operasional Sekolah (BOS).
Untuk program makan bergizi gratis ini belum bisa dipastikan mulai berjalan aktif di tahun 2026, karena di 2025 baru akan dilakukan uji coba.
“Atau mungkin akan dibagi dua. Setengah dari APBD setengah dari APBN, itu kami belum mengetahui. Karena sampai saat ini kami masih menunggu juklak dan juknisnya (Petunjuk Pelaksana dan Petunjuk Teknis, red) dari Pemerintah Pusat,” kata Habibi.
Jika program makan bergizi sgratis ini dibebankan di APBD Lebong, bisa dipastikan tidak mampu untuk membiayai program tersebut. Mengingat, APBD Lebong saat ini hanya diangka Rp780 miliar.