Bertambah 11 Kasus, Total 133 Penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu, Skrining 280 Warga Binaan, Ini Hasilnya
SKRINING: Terlihat warga binaan permasyarakatan di Rutan Kelas IIB Bengkulu saat menjalani skrinnig yang dilakukan petugas Dinkes Kota Bengkulu bersama Tim HIV Puskesmas Pasar Ikan dan Sukamerindu beberapa waktu lalu. RENO/RB--
Joni menjelaskan angka tersebut didapat dari beberapa Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kota Bengkulu yang mendeteksi adanya seseorang yang telah terjangkit HIV/AIDS dengan berbagai ciri-ciri gejalanya mendapatkan perawatan.
Angka tersebut menurut Joni akan selalu mengalami kenaikan lantaran penularan HIV/AIDS di Kota Bengkulu sendiri diduga kuat tertular setelah berhubungan badan dengan penderita penyakit yang belum diketahui obatnya tersebut.
“Untuk HIV ini kita butuhkan peran serta masyarakat luas, untuk sama-sama membentengi diri jangan sampai menjadi pembiaran terhadap aktivitas lokalisasi,” terang Joni.
Joni menyebutkan gejala HIV/AIDS ini akan terlihat tidak secara langsung setelah tertular atau setelah berhubungan badan dengan penderita.
Gejalanya akan timbul setelah beberapa tahun ke depan, bahkan bisa mencapai 10 tahun ke depan jika sistem imunitas seseorang tersebut cukup kuat.
Maka dari pada itu HIV/AIDS ini disebabkan oleh perilaku yang tidak baik, peran dari pada masyarakat sendirilah yang tentunya menjadi upaya dalam mengantisipasi. Jangan biarkan adanya perempuan malam dan tempat-tempat lokalisasi atau prostitusi.
“Dengan kesadaran masyarakat penyakit berbahaya ini dapat kita hindari tentunya, kalaupun ia tertular maka ia jangan menularkan dengan orang lain,” tandasnya.