9 Etika Buruk yang Sering Dianggap Normal di Era Modern
--Pixabay
BACA JUGA:Jangan Kasih Anak Jajan Sembarang: Ini Dampak Negatif nya!
Sering kali, tindakan ini dianggap normal dengan alasan “hanya bercanda.” Namun, bagi korban, lelucon semacam ini bisa meninggalkan luka psikologis yang mendalam. Etika yang baik mengajarkan kita untuk menggunakan humor dengan bijak tanpa menyakiti perasaan orang lain.
4. Menggunakan Jalan Pintas yang Tidak Etis
Dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, menggunakan jalan pintas yang tidak etis sering dianggap hal yang wajar. Contohnya, memberikan uang pelicin untuk mempercepat proses administratif, mencontek dalam ujian, atau mengambil hak orang lain demi keuntungan pribadi.
Meskipun hal ini dianggap "praktis", tindakan tersebut sebenarnya melanggar prinsip keadilan dan merusak sistem yang ada. Etika yang baik seharusnya mengutamakan integritas dan kejujuran, meskipun jalan yang ditempuh lebih sulit.
5. Memamerkan Privasi Orang Lain di Media Sosial
Di zaman sekarang, membagikan segala sesuatu di media sosial menjadi kebiasaan. Namun, sering kali orang membagikan foto atau video orang lain tanpa izin, termasuk momen-momen pribadi yang sebenarnya tidak untuk konsumsi publik.
BACA JUGA: Berikut 10 Ciri Seorang Manipulatif Yang Perlu Diketahui
BACA JUGA: Tergiur Keuntungan Berlipat, Mahasiswi di Bengkulu Tertipu Hingga Rp19 Juta
Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi sebenarnya melanggar privasi orang tersebut. Etika modern menuntut kita untuk lebih menghormati privasi orang lain dan meminta izin sebelum membagikan sesuatu yang melibatkan mereka.
6. Tidak Mengembalikan Barang yang Dipinjam
Meminjam barang dan lupa mengembalikannya adalah salah satu kebiasaan buruk yang sering dianggap normal. Entah itu buku, uang kecil, atau barang lainnya, banyak orang menganggap hal ini sepele dan tidak merasa bersalah.
Padahal, tindakan tersebut mencerminkan kurangnya tanggung jawab dan rasa hormat terhadap hak milik orang lain. Etika yang baik mengajarkan kita untuk selalu menjaga amanah dan mengembalikan barang sesuai kesepakatan.
7. Mengabaikan Aturan Antrian
Melanggar aturan antrian, seperti menyela antrean di tempat umum, sering dianggap hal yang biasa. Contohnya adalah memotong antrean di jalan raya, di loket tiket, atau di kasir supermarket.