Polusi Asap PT AIP Seluma: Ratusan Penderita ISPA di Desa Penyangga
Pabrik PT AIP terlihat sedang produksi dan mengeluarkan asap di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma--zulkarnain wijaya/rb
Dugaan Limbah CPO
Adanya dugaan limbah CPO dari PT AIP juga membuat sebagian masyarakat resah, lantaran limbah diduga mengalir dan merusak ekosistem di aliran sungai gasan yang posisinya tepat melintasi pabrik PT AIP.
Dari penjelasan warga, sebelum adanya pabrik PT AIP, aliran sungai gasan memiliki warna yang cukup jernih . Namun saat ini kondisinya sudah berubah 180 derajat. Aliran Sungai Gasan menjadi keruh dan cenderung berwarna coklat kehitaman disertai buih.
Ekosistem Rusak, tidak seperti dahulu, saat ini ekosistem di aliran sungai gasan sudah tidak ada. Dahulunya banyak sekali ikan yang hidup dan berkembang biak dialiran sungai gasan, bahkan banyak warga yang menjadikan aliran sungai gasan menjadi spot mancing.
Namun saat ini satupun ikan sudah tidak terlihat, air tampak tenang dan tidak ada tanda tanda kehidupan didalamnya, hanya ada endapan lumpur.
Air Sungai Membuat Gatal, dampak adanya dugaan limbah yang mengalir di aliran sungai gasan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat. Sehingga membuat warga enggan untuk memanfaatkan kembali air dari sungai gasan yang melintasi pabrik PT AIP.
Adanya Aroma Busuk, jika diperhatikan secara langsung, ada bau khas yang menyeruak disekitar aliran sungai gasan yang melintasi PT AIP, terutama dibagian hulu. Besar kemungkinan ini diduga karena limbah yang terus menerus dibuang di aliran sungai, sehingga muncul aroma tidak sedap disepanjang aliran sungai gasan.
RB juga sempat mendatangi lokasi aliran Sungai Gasan yang diduga tercemar limbah. Hasilnya memang tidak jauh berbeda dengan pernyataan masyarakat, terlihat bahwa air Sungai Gasan sudah berminyak, berwarna coklat kehitaman diserta buih buih dan tidak terlihat adanya hewan yang bersarang didalamnya. Bahkan ketika dasar aliran sungai dikorek menggunakan kayu, terlihat lumpur hitam yang menyeruak kepermukaan air, termasuk juga dipinggiran anak sungai terdapat bercak kehitaman yang diduga merupakan limbah.
Hingga saat berita ini diturunkan, pihak perusahaan membantah adanya dugaan asap maupun limbah CPO tersebut. Humas PT AIP, Raffles mengaku hasil pengolahan di pabrik memang mengeluarkan asap, namun itu berasal dari kerjel saat proses steam dilakukan, setelah itu dilakukan maka kualitas udara sudah normal lagi, bahkan mereka mengklaim sudah melakukan uji kualitas mutu udara dan hasilnya masih dibawah ambang batas.
“Mengenai asap itu dari kernel kita memang saat steam akan ada asap nya, tetapi setelah itu sudah normal lagi, dan sudah dilakukan uji kualitas mutu udara bang,”sampainya
Sementara itu mengenai dugaan limbah yang mencemari anak sungai, disampaikan Rafles bahwa itu kasus sudah lama, DLH juga telah mengunjungi PT AIP dan dikatakannya tidak ada pencemaran limbah.
“Ooo mengenai limbah sudah tidak ada lagi bang, itu kasus lama pada tahun lalu, DLH juga sempat kunjungan dan tidak ada pencemaran limbah lagi bang, sudah clear kemarin,”pungkas Raffles.
Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Seluma mengaku belum pernah melakukan uji kualitas udara, jika memang memungkinkan maka dalam waktu dekat akan dilakukan uji mutu kualitas udara.
Ini diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (DLH) Seluma, Sudarman melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Lingkungan, Nazirin.
Mengenai polusi asap diakui mereka memang belum pernahkan melakukan uji kualitas mutu udara, namun jika nantinya terdapat urgensi maka akan segera dilakukan uji kualitas mutu udara. Ini akan dilakukan bersamaan dengan monitoring DLH Seluma yang dilakukan pada pertengahan dan akhir tahun.