Proyek Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Bukan Cuma Saluran Air, Rabat Beton dan Toilet Juga Diprotes Warga
JALAN: Jalan rabat beton yang dibangun BPP Wilayah Bengkulu di Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur.--RUSMANAFRIZAL/RB
MUARA SAHUNG, KORANRB.ID – Selain bangunan saluran air bersih yang dipermasalahkan warga Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur, pembangunan jalan rabat beton dan toilet juga diprotes warga.
Hal ini juga disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bukit Makmur H. M. Zari Aziz pembangunan jalan rabat beton dan toilet ini merupakan sub pekerjaan penanganan kemiskinan ekstrem di desanya dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu.
DImana untuk pembangunan rabat beton itu pada pengukuran pertama seluruh wilayah dengan total 9 atau 10 titik lokasi menuju rumah warga penerima manfaat.
Sedangkan pada kenyataannya hingga pekerjaan selesai dilakukan oleh pihak ketiga rabat beton hanya dibangun di lima titik dengan panjang dan lebar yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Hingga Desember, Realisasi Pajak Hotel Baru 90 Persen
Adapun lokasi yang dibangun rabat beton tersebut diantaranya adalah di wilayah depan masjid dengan panjang sekitar 30 meter.
Kemudian Gang Bumi Hari sekitar 50 meter, Gang RT 3 dengan panjang sekitar 100 meter, lalu Gang RW 8 sekitar 100 meter, dan terakhir gang depan masjid RT 7 dengan panjang 50 meter.
"Untuk pembangunan rabat beton itu hanya 5 titik yang dibangun.
Padahal saya masih ingat betul, pada saat pengukuran pertama ada 9 atau 10 titik yang akan dibangun rabat beton," ucap Zari Aziz.
BACA JUGA:Sempat Ditutup Karna Cuaca, Wisata Kepala Siring Dibuka Kembali
Disampaikannya, saat pihak kontraktor dikonfirmasi terkait dengan pengurangan pembangunan rabat beton tersebut, mereka berdalih jika semuanya dibangun, anggaran tidak akan mencukupi dan terlalu banyak pemakaian pipa untuk mengalirkan air.
"Kalau alasan pihak kontraktor anggaran tidak cukup, jadi pembangunan hanya rabat beton di lima titik saja," sampainya.
Sementara untuk bantuan sarana prasarana toilet, dijelaskan Kades itu juga tidak merata.
Sebab dari 59 penerima bantuan tersebut tidak semuanya mendapatkan bantuan.