Virus Menjadi Ancaman Ternak Sapi dan Kerbau Sepanjang Tahun 2024
VAKSIN: Pemberian vaksin untuk hewan ternak oleh petugas Dinas Pertanian di Kecamatan Pino.-foto: rio/koranrb.id-
KORANRB.ID – Sepanjang tahun 2024 peternak sapi dan kerbau di Kabupaten Bengkulu Selatan mendapat ancaman serius dari wabah penyakit Septicemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok. Ratusan ekor sapi dan kerbau mati mendadak dan sebagian besar dipotong paksa oleh pemilik sapi dan kerbau.
Dinas Pertanian telah mengendalikan wabah penyakit menular pada hewan ternak sepanjang tahun 2024. Virus yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau menjadi ancaman serius bagi pemilik ternak di 11 kecamatan Bengkulu Selatan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Aliman SP mengungkapkan wabah yang menjadi ancaman utama tahun 2024 adalah penyakit ngorok atau Septicemia Epizootica. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang biasanya muncul pada musim hujan atau kondisi lingkungan lembap dan menyebabkan kerugian besar bagi peternak.
"Beberapa bulan lalu memang hewan ternak di Bengkulu Selatan diserang ngorok atau SE. Namun, Alhamdulillah saat ini sudah mereda," terang Ikat.
BACA JUGA: 346 Pendaftar Rebut 35 Formasi CPNS Bawaslu Bengkulu
BACA JUGA:Alokasi DAK Fisik PUPR Rp 73 Miliar Untuk Bangun Infrastruktur
Menurutnya, meskipun sudah tidak ditemukan kasus baru, ancaman SE tetap perlu diwaspadai. Hasil pemantauan petugas menunjukkan, sapi dan kerbau yang tersebar di 142 desa kini berada dalam kondisi aman dari wabah SE.
Sebelumnya, wabah ini menyerang hingga 300 ekor sapi, sebagian besar mati dan banyak pula di potong paksa.
"Kalau sebelumnya, SE telah menyerang 300 ekor sapi hingga mati. Namun saat ini, hingga akhir tahun 2024, tidak ditemukan lagi laporan kasus SE," jelasnya.
Bahkan untuk memastikan wabah ini tidak kembali terjadi, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan telah melakukan berbagai langkah preventif. Salah satu upaya utama adalah penyediaan vaksin secara gratis bagi hewan ternak.
"Di akhir tahun ini kami mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 1.200 dosis dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu. Itu sudah kami realisasikan semuanya," jelasnya.
BACA JUGA:Libur Nataru, Paramedis Diminta Tetap Siaga
BACA JUGA:2 Ribu Hektare Lebih HGU Bengkulu Akan Diubah
Namun, Ikat juga mengimbau para peternak untuk lebih kooperatif, terutama dalam menyediakan kandang bagi hewan ternak mereka. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses vaksinasi dan memastikan hewan ternak tidak dilepasliarkan secara bebas, yang dapat menyulitkan petugas dalam memberikan vaksin.